Wisata Religi Buntu Burake di
Tana Toraja ini bagian akses jalannya sedang di renovasi. Gue kurang tahu
sampai kapan waktunya, tapi yang jelas pas gue ke sana pada akhir Januari 2017,
prosesnya sedang dalam pemerataan jalan dengan bebatuan kapur, namun belum di
aspal. Hal itu yang juga membuat gue dan wisatawan lainnya yang berkunjung
harus berjalan kaki cukup jauh dari lokasi parkir kendaraan roda empat. Ya,
mobil nggak diperbolehkan masuk dan naik ke atas, hanya motor saja yang bisa,
kendaraan roda empat harus diparkirkan sebelum palang batas penjagaan di sana.
Dari lokasi parkir mobil hingga
benar-benar sampai ke titik foto Wisata Religi Buntu Burake memakan waktu
sekitar 30-40 menit berjalan kaki, capek njir! Di tengah siang bolong jalan
kaki dengan jalan yang menanjak, omegat! Jompo gue jompo! Tapi emang capeknya
itu akan terbayar ketika sudah sampai di atas. Pemandangan kota Tana Toraja
yang hampir 360 derajat terlihat semua dari Wisata Religi Buntu Burake ini.
Patung Tuhan Yesus menghadap ke arah kota, yang mempunyai makna bahwa Ia sedang
memberkati kota tersebut.
|
patokannya kantor telkom belok kiri kalau dari jalan raya |
|
gangnya udah bener ketika melihat patung Yesus dari kejauhan |
|
jalur yang sudah rata namun belum aspal |
|
jalan kaki bersama wisatawan lainnya |
Di bagian atas Wisata Religi
Buntu Burake ini juga terdapat banyak warung-warung yang bisa kita datangi
untuk sekedar makan popmie atau cuma minum aja. Tapi hanya itu
ya, maksudnya jangan mengharapkan ada menu makan nasi atau gorengan di sini,
karena semua itu nggak ada. Gue sempet beli jajanan yang gue lupa namanya apa,
rasanya sih mirip opak tipis yang di kasih gula merah, harganya 10.000 dapet 5
lembar.
|
banyak tukang jajanan dan oleh-oleh juga di sini |
|
jajanan mirip opak itu yang gue lupa namanya |
|
pemandangan dari atas wisata Buntu Burake |
|
Patung Yesus mengarah ke kota Tana Toraja |
Wisata Religi Buntu Burake di Tana Toraja menurut gue harus lo datangi ketika main ke Toraja. Ini mirip-mirip Rio de Janeiro lho, bedanya kalau patung di Rio tangannya lebih condong lurus ke samping kanan dan kiri, sedangkan patung di Toraja kedua tangannya mengarah ke depan. Oh iya, asyiknya lagi Wisata Religi Buntu Burake ini belum ada biaya retribusi masuk dan bahkan parkir pun tidak dikenakan biaya, tapi semoga kedepannya sudah ada karena memang berguna untuk pengembangan wisatanya itu sendiri. Selamat berkunjung!
Comments
Post a Comment