Kete Kesu: Ternyata Kuburan Batunya Yang Lebih Menarik Perhatian!
Sebenernya ada banyak objek
wisata seperti Kete Kesu di Toraja ini, salah satunya adalah Pallawa. Namun
Kete Kesu lebih banyak dikenal wisatawan karena jaraknya yang lebih dekat dari
pusat kota Rantepao dan dengan jalan yang lebih bagus tentunya. Ya, Kete Kesu
merupakan sebuah desa adat Toraja yang di dalamnya terdapat jajaran rumah-rumah
Tongkonan. Tapi ada yang membuat Kete Kesu ini lebih menarik daripada wisata
rumah adat Tongkonan lainnya, yaitu adanya objek wisata lain seperti kuburan
batu yang ukurannya cukup besar dan tinggi.
Pas gue dateng ke Kete Kesu
sekitar jam 9 pagi, mobil nggak diperbolehkan masuk ke dalam area parkirnya.
Nggak bisa masuk bukan karena masih tutup melainkan sedang ada sterilisasi
tempat, karena wakil presiden Jusuf Kalla akan berkunjung ke Kete Kesu. Wah?
Baiklah! Akhirnya mobil kami parkirkan di pinggiran jalan yang nggak jauh dari
pintu masuk Kete Kesu. Di area ini udah banyak banget penjagaan dari ABRI,
Polisi, dan Paspampres Kepresidenan dengan setelan jas yang rapi. Kami membayar
biaya retribusi sebesar 10.000 Rupiah dan berjalan menuju 2 orang staff kepresidenan
yang sedang memeriksa pengunjung yang masuk satu per satu. Diperiksa ternyata
nggak scanning lewat begitu aja, isi tas benar-benar harus
dibuka dan diperlihatkan satu per satu isinya apa saja. Ketika sedang diperiksa
gue bertanya “kapan pak JK datang?” dan si staff kepresidenan
itu menjawab dengan ramah “oh ya, jam 10 mas sudah kembali ya karena di dalam
harus sudah steril”, “oh oke pak!”. Gue pun berjalan meninggalkan area
pemeriksaan yang ketat tadi dan ternyata di dalam pun lebih banyak lagi pasukan
pengamanan yang lagi asyik berfoto-foto.
Gue juga ikutan berfoto-foto sebentar di area rumah adat Tongkonan dan melanjutkan ke area yang lebih dalam lagi, yaitu menuju kuburan batu. Sepanjang jalan menuju kuburuan batu, banyak kios-kios penjual oleh-oleh dan makanan. Sesampainya di area kuburan batu, gue beneran takjub karena itu merupakan sebuah tebing batu yang sangat tinggi. Hal yang bikin gue bingung lagi adalah bagaimana orang bisa melubangi batu di bagian tebing yang paling atas di sana, hmm… Nah kuburan batu di Kete Kesu ini lebih horror daripada kuburan batu lainnya yang sebelumnya gue datangi. Kenapa? Iya, di sini banyak banget tengkorak-tengkorak yang berserakan begitu aja di atas tanah. Omegat berasa tulang ikan, itu tulang manusia yaaa…
Perasaan lebih merinding lagi ketika melihat patung-patung yang ada di dalam lubang batu dan di kunci dengan pagar besi. Jalan ke atas lagi, semakin banyak peti mati yang ditaruh di luar, bukan di masukkan ke dalam tebing batu tersebut. Bikin suasananya makin nggak enak, soalnya itu isinya mayat asli bukan cuma pajangan atau replika doang. Berjalan terus mengikuti anak tangga sampai mentok yang ternyata di sana ada sebuah gua. Si Aji menjelaskan kalau kita bisa masuk untuk melihat isi dalam gua itu, si Aji mempersilahkan gue dan Andi masuk, si Aji nggak masuk karena dia udah pernah, ah kampret lau Ji! Oke gue dan Andi ribut heboh sendiri siapa yang mau masuk duluan ke dalem, sampai ada rombongan tiga orang yang pengen masuk juga, akhirnya kita mengikuti mereka masuk ke dalem gua. Jalurnya sempit dan licin karena dasarnya memang adalah tanah liat yang basah dan penerangan hanya dari sinar flash dari hp gue aja. Ketika udah berjalan lumayan jauh masuk ke dalam gua sampailah bertemu dengan sebuah area yang lumayan besar, kami berdua dan tiga orang tadi berfoto-foto di sana. Suasana masih biasa saja, sampai kemudian tiga orang tadi pamit pergi kembali ke atas dan gue tau-tau merinding ketakutan. Antara bingung mau buru-buru pergi tapi tanahnya licin, tapi kalau nggak segera pergi gue juga takut ada yang nggak mengenakkan. Akhirnya setelah berhasil keluar dan ternyata baru tau karena denger pembicaraan orang lain bahwa gua itu juga digunakan untuk menyimpan mayat. Wait what?!
nih batu yang bentuknya tebing tinggi banget
|
bentuk peti matinya
|
ini tulang manusia lho ya
|
serem coi lama-lama di sini
|
semakin lama semakin bikin merinding
|
nih pintu masuk gua-nya
|
sempit dan licin masuk ke dalem
|
Jam menunjukkan pukul 10 yang gue baru inget kalau kita harus udah keluar dari area Kete Kesu ini. Tapi anehnya masih banyak orang yang malah baru masuk dan datang ke dalem. Yasudah, kita bertiga mampir di salah satu penjual oleh-oleh di sana. Si Andi pengen beli gantungan kunci dan tempelan magnet, gue beli gelang dan kain panjang seharga 20.000 aja. Kemudian kita bergerak ke arah luar yang ternyata pak JK belum datang dan ketika bertanya kepada salah seorang di sana bahwa belum tahu sang wapres datang jam berapa. Semangat pak tugasnya!
Jadi, Kete Kesu termasuk wisata di Toraja yang mudah dijangkau dan harus dikunjungi. Saran terbaik sih ke sini pagi hari karena suasananya masih adem dan nggak terlalu panas. Oh iya, oleh-oleh di sini masih punya harga yang termasuk murah daripada di pasar sore Rantepao lho. Tapi tetep ya, harus ditawar dulu setengah harganya, wajib itu! Happy holiday!
Comments
Post a Comment