Mengapa Banyak yang Suka Mengambil Peralatan Makan di Pesawat? Apakah Boleh?
http://images.huffingtonpost.com/ |
Memang banyak sekali yang masih
bingung mengenai informasi benda apa saja yang boleh dan tidak dibolehkan
dibawa keluar dari kabin pesawat.
Maskapai penerbangan pun tidak
menjelaskan dan memberikan peraturan yang jelas di setiap penerbangannya mengenai barang apa saja yang
tidak boleh dibawa pulang. Kita tidak pernah mendengarkan larangan dari
pramugari atau melihat peraturan tertulis yang menjelaskan tentang hal ini
sampai saat ini.
Hal itulah yang membuat para
penumpangnya kebingungan dan miss information sehingga pada
akhirnya mereka mempunyai asumsi sendiri bahwa barang-barang tersebut “mungkin”
bisa dibawa pulang.
Batik Air vs Garuda Indonesia
Sebenarnya, kasus ini tidak hanya terjadi di
Indonesia saja, di luar negeri pun banyak yang sengaja mengambil peralatan
makan dari maskapai yang mereka naiki. Di Indonesia sendiri, maskapai Garuda
Indonesia lah yang tercatat paling sering peralatan makannya dibawa pulang oleh
penumpangnya. Ya, karena sebelum ada Batik Air, hanya maskapai inilah dengan
penerbangan domestik yang menyediakan meal service di semua
kelas penerbangannya.
Lalu kenapa Batik Air yang juga
menyediakan meal service jarang sekali diambil peralatan
makannya? Menurut info dari
teman yang sudah pernah naik Batik
Air, bahwa peralatan makannya terbuat dari plastik, baik itu sendok dan
garpunya serta gelas dan wadah makanannya, yang tidak tercetak logo Batik Air.
Lain Batik Air, lain dengan Garuda Indonesia yang
mempunyai sendok dan garpu terbuat dari stainless steel dengan
logo debossed (timbul ke dalam), yang mungkin bagi sebagian
orang terlihat mewah. Begitu juga dengan cangkir dan wadah makanan berwarna
putih dengan garis hijau khas Garuda Indonesia dengan bentuk yang cantik.
Mungkin itulah yang membuat para penumpangnya tertarik membawanya pulang dan
bersandar cantik di rak piring di rumah.
Kita bahas yuk, benda apa aja yang boleh
dan tidak dibolehkan dibawa pulang dari maskapai penerbangan?
Peralatan Makan
Semua peralatan makan dari semua
maskapai di dunia sebenarnya tidak untuk dibawa pulang penumpangnya. Banyak
orang yang berpikiran “ini pasti dibuang kan”, “ini nggak mungkin dicuci lagi
kan”, dari mereka yang ingin membawanya pulang ke rumah. Kenyataannya, semua peralatan makan yang sudah digunakan, disterilisasi
kembali dengan teknologi tinggi sehingga membuatnya siap digunakan kembali
dengan bersih.
Saya ingat pernah menonton liputan tentang katering dan
layanan meal service di pesawat mulai dari proses pembuatannya
sampai proses akhir dari meal service tersebut. Asosiasi
katering makanan pesawat mengatakan
bahwa mereka punya standarisasi tinggi mengenai peralatan makan yang
masih layak untuk digunakan kembali dan mana yang harus dibuang atau tidak
digunakan kembali.
https://ecs7.tokopedia.net/ |
Hal ini sepertinya wajar, karena
logikanya tidak mungkin setiap harinya maskapai penerbangan membuat dan
mencetak terus menerus peralatan makan untuk sekali pakai. Jika ditanya kenapa tidak ada keterangan atau
larangan resmi mengenai pelarangan membawa peralatan makan ini? Sepertinya, maskapai tidak ingin
membuat penumpangnya merasa risih, karena mengetahui bahwa peralatan makan
yang mereka gunakan bukan sekali pakai.
Hal kedua, tidak ada
hukuman sama sekali bagi siapa yang mengambil peralatan makan milik maskapai.
Contohnya adalah saya, yang
tiba-tiba menemukan cangkir dan wadah makanan berlogo Garuda Indonesia di rak piring
di rumah saudara.
Logikanya, kalau
setelah makan dan peralatan makan diambil kembali oleh pramugarinya, seharusnya akan tahu kalau ada yang hilang,
apalagi itu benda penting. Tapi selama ini, memang tidak ada pramugari, baik di Indonesia maupun di dunia
yang memarahi penumpangnya ketika tahu ada yang hilang.
Masih dalam tayangan yang saya
tonton itu, Sir Richard Branson selaku CEO dari Virgin Airlines memang
menyatakan banyak peralatan makannya yang hilang dibawa oleh penumpangnya.
Namun, beliau merelakannya karena memang itu secara tidak langsung sebagai
promosi marketing dari maskapai tersebut. Hmm.. bener juga ya..
Selimut
Hampir sama seperti peralatan
makan, maskapai pun kerap mendapati selimut-selimutnya hilang. Biasanya, maskapai
dengan
rute jarak jauh lah yang menyediakan selimut untuk penumpangnya.
Bayangkan, betapa bangganya bisa
membawa selimut berlogo Emirates, Singapore Airlines, atau Qatar
Airlines. Di
Indonesia, biasanya terjadi
pada penumpang Umroh atau Haji. Maka, tidak
jarang Ibu-Ibu atau Bapak-Bapak di Indonesia sepulang dari tanah suci, banyak yang membawa
oleh-oleh berlogo Garuda Indonesia. Hehe..
https://ecs7.tokopedia.net/ |
Pada dasarnya selimut ini akan
dicuci kembali dengan standarisasi super tinggi untuk digunakan kembali oleh
penumpangnya di penerbangan-penerbangan selanjutnya. Kalau di Indonesia seperti
selimut milik PT.KAI pada perjalanan executive-nya yang tidak boleh
di bawa pulang karena memang akan dicuci kembali.
Di beberapa forum traveler ada
yang pernah menanyakan masalah selimut ini boleh dibawa pulang atau tidak di salah
satu maskapai Internasional, ternyata si pramugari menjawab dengan ramah boleh
untuk dibawa pulang. Waw!
Logika saya berputar, berarti
memang selimut ini boleh dibawa pulang karena sampai saat ini tidak pernah ada
laporan atau komplain karena
dimarahi atau dihukum karena mengambil selimut maskapai. Tetapi, jika maskapai
mengumumkannya secara resmi bahwa selimut boleh dibawa pulang, maka nantinya
setiap penumpang akan secara wajib membawa pulang selimut tersebut setiap
melakukan penerbangan. Dengan begitu, pihak maskapai pun perlahan akan pusing
dengan keuangan yang harus disediakan untuk membuat selimut-selimut ini kembali
setiap harinya.
Headphone
Kalau untuk masalah headphone,
berdasarkan pengalaman saya,
agak sedikit kaget ketika akan keluar kabin maskapai Garuda Indonesia dan melihat banyak sekali headphone berserakan di lantai dan kursi
begitu saja. Berawal dari sana lah, akhirnya saya mencari tahu informasi mengenai penggunaan headphone di
beberapa maskapai.
https://aridotk.files.wordpress.com/ |
Di mana semua headphone gratis yang disediakan Garuda Indonesia akan disterilisasikan kembali untuk dikemas dan dipersiapkan kembali pada penerbangan-penerbangan Garuda yang lainnya. Tidak hanya Garuda Indonesia, beberapa maskapai Internasional seperti Turkish Airlines dan Malaysia Airlines juga menerapkan sistem yang sama, yaitu disterilisasi kembali.
http://i12.photobucket.com/ |
Di Indonesia ada maskapai yang membolehkan membawa pulang headphone-nya yaitu Batik Air. Loh kok bisa? Ya, karena kita harus membayar sebesar Rp25.000 untuk menggunakan headphone-nya dan itu sudah menjadi hak milik setiap penumpang yang menggunakannya.
Tapi sebenarnya buat apa membawa pulang headphone ini, bagi yang sering naik Garuda pasti tau lah ya kualitas headphone-nya seperti apa. Walaupun sudah menggunakan colokan double jack 3.5mm tapi tetap saja headphone-nya banyak yang rusak bahkan mati sebelah.
Toiletries, Majalah,
Tisu dan Peralatan Kecil Lainnya
Pada penerbangan kelas bisnis dan kelas satu, di beberapa maskapai memang
dipersilahkan bagi setiap
penumpangnya untuk membawa pulang toiletries dan majalah. Karena merupakan salah satu bagian
dari service kelas wahid yang setara dengan harga yang harus
dibayarkan.
Beda kelas bisnis, beda kelas
satu, berbeda pula dengan kelas ekonomi. Pada kelas ekonomi, satu-satunya
maskapai di Indonesia yang menyediakan koran/newspaper adalah
Garuda Indonesia. Setiap penumpangnya ditawari dan dipersilahkan mengambil
koran yang berada di dekat pintu masuk kabin pesawat, koran yang disediakan pun
dari bermacam-macam mulai dari Kompas, Tempo, hingga The Jakarta Post. Itu gratis.
Nah untuk majalah maskapai Garuda
Indonesia yang berjudul “Colours” ternyata bisa dibawa pulang. Baru tahu
kan? Ya, banyak yang menanyakan hal ini melalui akun twitter resminya Garuda
Indonesia dan admin menjawab dengan baik hati bahwa majalah bisa dibawa pulang.
Mungkin jika kamu ragu, mungkin bisa menanyakannya langsung kepada sang
pramugari apakah majalah tersebut boleh dibawa pulang atau tidak.
Ada yang bertanya di akun Twitter resminya Garuda Indonesia |
http://2.bp.blogspot.com/ |
Bagi saya pribadi, yang biasanya saya bawa pulang dari
maskapai Garuda Indonesia selain koran adalah tisu basah, permen Foxs dengan
kemasan Garuda Indonesia, dan tusuk gigi-nya. Karena itu bisa dibawa pulang
dengan praktis, mudah, dan legal.
Memang sangat menarik jika kita
bisa mempunyai salah satu dari peralatan maskapai untuk dibawa pulang, terlebih
jika maskapai yang kita naiki
biayanya tidak murah. Sebenarnya mudah saja, jika
kita tertarik untuk membawa salah satu benda milik maskapai yang sedang kita
naiki, kita hanya perlu menanyakan kepada sang pramugari “apakah bisa dibawa
pulang atau tidak”.
Tidak perlu malu, karena ternyata pramugari sudah
terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu dari penumpangnya dan
pramugari pun akan menjawabnya dengan ramah dan dengan senyuman manisnya kepada
kita.
Selamat liburan!
Kalo mr. eki bawa pulang juga ga peralatan makan garuda? secara sampean sering naik garuda kan? :D
ReplyDelete👍👍👍
ReplyDeleteHaha.. Saya juga sering bawa peralatan makan di pesawat Krn dikira nggak masaah. Tp sekarang sdg nggak lagi Krn pas tanya am pranugapr nya, sebenarnya nggak boleh
ReplyDeleteHehe... iya saya pikir dulu juga gitu.
Delete