Kemplang Panggang Jalan Pipa Reja, Palembang: Abrakadabrum! Matang Hanya Sekejap Mata!
Kalau lagi main di Palembang,
nggak afdol rasanya nggak menjadikan Kemplang sebagai buah tangan dari Bumi
Sriwijaya ini, bener nggak? Tapi yang perlu lo tau, kemplang ini ada 2 jenisnya
ternyata, pertama adalah kemplang goreng dan kedua adalah kemplang panggang.
Kemplang goreng punya ukuran yang kecil, tapi punya lapisan kerupuk yang lebih
tebal. Kalau kemplang panggang punya diameter lebih lebar dan besar, tapi lebih
tipis.
Dimana belinya ki? Kalau mau mencari
kemplang goreng, ini paling gampang mendapatkannya di Palembang, karena di
setiap pasar umum atau toko oleh-oleh pasti menjual kemplang goreng. Biasanya
nanti dibungkus pakai kertas koran berwarna cokelat untuk membawanya, jadi
jangan heran ketika di bandara banyak melihat orang-orang bawa bungkusan
cokelat segede-gede kingkong. Nah, kemplang panggang lah yang agak jarang
(mungkin ya) ditemui di pasar atau toko oleh-oleh. Tapi gue dikasih tau sama
temen yang orang Palembang, kalau di Jalan Pipa Reja lah lo bisa menemukan
banyak penjual kemplang panggang. Bener aja, sekitar jam 8 pagi gue melewati
Jalan Pipa Reja ini memang di kanan-kiri jalannya banyak banget kemplang
bergelantungan. Saking banyaknya kemplang panggang yang digantung,
sampai-sampai warung dan penjualnya nggak kelihatan. Berhentilah gue di salah
satu penjual kemplang panggang di Jalan Pipa Reja ini, penjualnya Ibu-Ibu dengan
anaknya.
Ibunya mantap jiwa di spanduk tuh |
buanyak banget digantung-gantung itu kemplangnya |
Nah ada hal yang bikin gue takjub dan bengong melongo saat itu, yaitu ketika si Ibunya membuat kerupuk udang mentah menjadi matang. Jadi "senjata" si Ibunya ini berupa penjepit besi bergagang kayu yang panjang dan kerupuk mentah diletakkan di ujungnya. Dia ambil, dia jepit, sreettt... bolak-balik di atas bara api, dassss... langsung mengembang dan jadi dong! Buka jepitannya, tasssss... dilempar kerupuknya ke atas (tempat menaruh kerupuk yang udah matang). Gileeeee, magic banget! Proses dari kerupuk kemplang menjadi matang nggak ada semenit kayaknya. Cepet banget, nget, nget!
nih si Ibunya lagi matengin kerupuk udang |
jadi pengen lagi, enak e pol! |
Untuk satu bungkus kerupuk kemplang panggang ini harganya 20.000 aja, isinya ada 20 kepingan, murah kan? Biasanya makan kerupuk kemplang panggang ini pendampingnya sambel kan? Ekspektasi gue adalah sambel terasi yang kental berwarna cokelat kehitaman itu, tau kan? Tapi ternyata justru yang asli Palembang, sambelnya berbeda, yaitu sambel cair berwarna merah kejinggaan dan encer. Kata si Ibu penjualnya kalau sambelnya cuma bisa tahan 2 harian aja, setelah itu udah nggak enak. Berarti sambel cair ini beneran fresh dan nggak pakai pengawet.
Rasa kemplang panggangnya gimana ki? Awas nagih dan nggak bisa berhenti! Enak, bukan rasa tepung, tapi bener terasa ikannya. Tapi menurut gue sambel cairnya sih yang entah kenapa kurang cocok di gue, lebih mengharapkan sambel yang padat itu. Buat yang lagi main ke Palembang, coba deh lewat Jalan Pipa Reja, jam 7 pagi udah pada buka yang jual kemplang panggang di sini. Selamat ngemplang!
Comments
Post a Comment