Jogja nggak ada henti-hentinya
menyuguhkan sajian alamnya untuk bisa dinikmati, salah satunya adalah Bukit
Panguk Kediwung Dlingo Bantul. Terletak nggak jauh dari Kebun
Buah Mangunan. Jika sudah melewati gerbang bertulisan Kebun Buah Mangunan
di kanan jalan, maka lanjutkan perjalanan ke atas lagi, mungkin sekitar 4
km lagi dengan jalan yang lebih sempit dan lebih rusak. Ketika
bertemu beberapa pertigaan, nggak perlu bingung karena sudah ada papan petunjuk
jalan yang bertuliskan “Bukit Panguk”.
Saat tiba di lokasi sekitar pukul
lima pagi, sudah ada petugas keamanan (warga sekitar) yang berjaga. Ya, memang
pagi hari atau saat sunrise adalah waktu yang paling
tepat untuk berkunjung. Selain karena udaranya masih sejuk, tempatnya juga
belum terlalu ramai oleh wisatawan, jadi bisa lebih puas untuk berfoto-foto.
Kebetulan gue datang
di hari Kamis 18 Agustus, bukan tanggal merah dan bukan weekend,
rasanya puas banget foto-foto dan menikmati pemandangan alam di Bukit Panguk
Kediwung ini sampai pukul setengah sembilan pagi. Pemandangan matahari terbit
yang muncul dibalik perbukitan Geopark Gunung Sewu berpadu dengan kabut pagi
yang begitu mistik, sungguh sebuah hal yang menenangkan hati, raga, dan jiwa.
duileeeh...!!
|
matahari yang barusan naik |
|
kabutnya membuat pemandangan menjadi luar biasa indahnya |
|
momen 17-an yang mendebarkan! I love you, Indonesia! |
Setelah matahari sudah naik pada
sekitar pukul setengah delapan pagi, kabut di Bukit Panguk juga akan semakin
berkurang. Sungai Oya atau sebutan lainnya Kali Oyo pun mulai terlihat
keelokannya. Angin yang berhembus sepoi-sepoi pun akan menemanimu menikmati
sajian alam yang indah ini.
Jika kelaparan, don’t
worry be happy…!! Di area Bukit Panguk sudah ada warung makan yang
bisa kamu datangi untuk sekedar minum, bersantai, sampai makan
berat. Menunya mulai dari soto ayam, nasi rames, nasi goreng, atau
hanya sekedar memesan mi instan saja, semuanya ada di sini.
Harganya? Murah banget nget nget.
Gue memesan seporsi nasi goreng di salah satu warung dan
ternyata rasanya enak, apalagi hanya ditebus seharga 8.000 Rupiah aja.
Oia, keripik tempenya juga enak lho, cobain deh.. Jangan sungkan atau ragu
untuk mampir ke warung yang ada di Bukit Panguk ini ya, hitung-hitung kita
membantu mereka, terlebih lagi karena Ibunya baik dan ramah banget dengan
pengunjung.
|
deretan warung makan yang ada di Bukit Panguk |
|
murah-murah banget kan? |
|
nasi goreng khas Jawa banget ini, banyak kecapnya tapi enak |
|
suasana Bukit Panguk menjelang siang hari |
Objek wisata Bukit Panguk ini
sepertinya masih dikelola swadaya oleh penduduk di sekitar, karena belum adanya
tiket masuk resmi ataupun retribusi yang dikenakan. Kita hanya membayar
seikhlasnya ke petugas
yang berjaga di sana.
Ini yang keren! Nggak apa-apa
nggak ada retribusi resmi dari pemerintah, menurut gue penduduk di sekitaran
sana udah top banget membangun, menjaga, merawat objek wisata Bukit Panguk ini,
yang paling ditakutkan ketika sudah dipegang oleh pemerintah, semua justru
menjadi kacau dan berantakan. Dana yang mengalir masuk dari tiket, nggak
sepenuhnya masuk ke PAD atau nggak kembali lagi untuk pembangunan objek wisata
tersebut.
Jadi, bagi
kalian yang ingin pergi ke Bukit Panguk atau objek-objek wisata yang masih
menarik tiket masuk seikhlasnya, sebaiknya berikanlah nominal Rupiah yang
sedikit lebih banyak dari biasanya. Jika biaya retribusi normal pada umumnya
sekitar 3.000 – 5.000 Rupiah, maka nggak ada salahnya jika kamu bisa memberikan
7.000 – 10.000 Rupiah.
|
semua dibuat dan dibangun oleh warga sekitar |
|
bagi wisatawan tetap jaga kebersihan ya |
|
jam buka dan tutup wisata Bukit Panguk |
|
area parkir dari wisata Bukit Panguk |
|
jalur menuju Bukit Panguk yang belum aspal |
|
petunjuk arah menuju Bukit Panguk |
Terakhir, perlu gue ingatkan bagi
siapa pun yang berkunjung ke tempat wisata di mana pun. Tolong dengan amat sangat jangan membuang sampah
sembarangan apalagi merusak objek wisata tersebut. Bukit Panguk ini baru dibuka
bulan Mei 2016 lalu, tetapi gue melihat sudah banyak coretan spidol di pagar
pembatas di sana dan mirisnya banyak yang membuang sampah seenaknya padahal
tong sampah berada di dekatnya.
|
tetap jaga kebersihan ya guys! (*sampah di atas sudah saya masukkan ke dalam tong sampah sebagaimana semestinya |
bangeeeet mba Liana...
ReplyDeletehttps://uknowmj.blogspot.com/2016/08/hunting-new-places-at-yogyakarta-bukit.html?showComment=1535076800306#c4668222436541851542
ReplyDelete