Bukit Kosakora, Gunung Kidul: Kala Sang Surya Tenggelam
Gunung Kidul yang dulu gersang,
kering, dan sulit air, kini menjadi daerah wisata yang paling potensial.
Sekarang ia diunggulkan sebagai salah satu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
yang paling banyak mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Berbagai hal bisa dibanggakan, mulai dari wisata gunung, hutan, kuliner, sampai
puluhan wisata pantai yang cantik dan menawan.
Banyak dari kalian mungkin yang sudah pernah ke pantai-pantai di daerah Gunung Kidul ini, seperti Indrayanti, Krakal, Baron, Kukup, dan masih banyak lagi pantai-pantai lainnya. Baru-baru ini ada tempat wisata di daerah garis pantai Gunung Kidul yang sedang hits di Instagram, namanya adalah Bukit/Puncak Kosakora.
Banyak dari kalian mungkin yang sudah pernah ke pantai-pantai di daerah Gunung Kidul ini, seperti Indrayanti, Krakal, Baron, Kukup, dan masih banyak lagi pantai-pantai lainnya. Baru-baru ini ada tempat wisata di daerah garis pantai Gunung Kidul yang sedang hits di Instagram, namanya adalah Bukit/Puncak Kosakora.
Untuk bisa mencapai lokasi dari
Bukit Kosakora saat ini hanya perlu memarkirkan kendaraan di daerah Pantai
Ngrumput. Setelah itu berjalan kaki dan melakukan trekking menanjak yang cukup
curam untuk sampai ke atas tebing. Itu merupakan jalur termudah yang saat ini bisa
dilalui.
Nggak dengan gue, yang saat itu masih harus parkir di Pantai Drini, menyusuri pantai dengan ratusan bulu babi di sana serta karang-karang tajam, lalu menyusuri jalan setapak yang dipenuhi tumbuhan-tumbuhan tinggi, sampai pada akhirnya gue bertemu dengan Pantai Ngrumput.
Nggak dengan gue, yang saat itu masih harus parkir di Pantai Drini, menyusuri pantai dengan ratusan bulu babi di sana serta karang-karang tajam, lalu menyusuri jalan setapak yang dipenuhi tumbuhan-tumbuhan tinggi, sampai pada akhirnya gue bertemu dengan Pantai Ngrumput.
pantai drini yang banyak bulu babinya |
Di Pantai Ngrumput, gue melihat sebuah warung makan dan mampir sejenak beribadah dan beristirahat. Cukup lama gue berada di warung makan ini, karena gue bertanggung jawab untuk mengisi perut yang kelaparan, jadi terpesanlah indomie goreng double saat itu, hahahaha….
Sembari menunggu, gue mengobrol dengan si Ibu pemilik warung yang mengatakan bahwa kita nggak perlu parkir di pantai Drini untuk menuju Bukit Kosakora, karena sudah bisa parkir di pantai Ngrumput yang jarak tempuhnya lebih dekat.
Sembari menunggu, gue mengobrol dengan si Ibu pemilik warung yang mengatakan bahwa kita nggak perlu parkir di pantai Drini untuk menuju Bukit Kosakora, karena sudah bisa parkir di pantai Ngrumput yang jarak tempuhnya lebih dekat.
pantai ngrumput yang sepi |
Gue melanjutkan pendakian menuju Bukit Kosakora, jalurnya nggak mudah bagi gue. Ini nanjaknya tinggi banget, curam, dan penuh bebatuan tajam. Beruntungnya, warga sekitar sudah membuatkan pagar pembatas yang berguna menjadi pegangan, hal itu membuat jalur pendakian pun sedikit lebih mudah.
Sesampainya di atas bukit, nggak ada henti-hentinya mengagumi keindahan alam yang luar biasa. Pemandangan garis pantai berpadu dengan bukit-bukit di belakangnya membuat siapa pun yang melihatnya berdecak kagum.
Sesampainya di atas bukit, nggak ada henti-hentinya mengagumi keindahan alam yang luar biasa. Pemandangan garis pantai berpadu dengan bukit-bukit di belakangnya membuat siapa pun yang melihatnya berdecak kagum.
tangga menuju bukit kosakora |
pemandangan dari atas bukit kosakora |
tebing di bukit kosakora |
pemandangan dari atas bukit |
Gue tiba di atas bukit pukul tiga sore dan menunggu di sana sampai waktu matahari tenggelam. Semakin sore di sini, semakin banyak orang yang datang ternyata. Mereka sibuk dengan kameranya, mereka yang sibuk selfie, dan mereka yang datang hanya untuk sekedar bersantai menikmati pemandangan dari atas bukit.
Sungguh pengalaman yang luar biasa melihat sang surya tenggelam dengan indahnya dari atas Bukit Kosakora ini.
Sungguh pengalaman yang luar biasa melihat sang surya tenggelam dengan indahnya dari atas Bukit Kosakora ini.
pemandangan sunset di Bukit Kosakora |
matahari mulai tenggelam |
siap meninggalkan peraduannya |
Ketika pertunjukkan spektakuler ini usai, gue menyegerakan turun dari atas bukit sebelum hari terlalu gelap. Ketika itu, gue nggak mungkin kembali menyusuri pantai yang airnya sudah pasang, alhasil membuat gue keluar melalui area parkir pantai Ngrumput, di mana harus melanjutkan berjalan kaki menuju parkiran pantai Drini yang ditempuh sekitar 10 – 15 menitan.
Terakhir, ketika perjalanan pulang menggunakan motor dari Bukit Kosakora menuju Kota Jogja gue harus benar-benar waspada. Kenapa? Ya, jalan dua arah tanpa lampu penerangan sama sekali, membuat mata harus benar terjaga.
Tips-nya, sebaiknya menunggu jika ada kendaraan roda empat yang lewat dan berkendara di belakangnya sebagai panduan jalanmu. Selamat berlibur!
Tips-nya, sebaiknya menunggu jika ada kendaraan roda empat yang lewat dan berkendara di belakangnya sebagai panduan jalanmu. Selamat berlibur!
Comments
Post a Comment