The House of Raminten, Kotabaru: Ada Apa Dengan Es Carica?

house of raminten

Raminten oh Raminten… Siapa orang Jogja yang nggak tau Raminten, tempat makan yang menjadi destinasi wajib ketika main ke Jogja.

Gue pribadi punya banyak cerita di tempat ini, selama kuliah di Jogja, nggak terhitung berpaa kali ke The House of Raminten ini. Selain karena harganya murah, nuansanya yang njawani banget, Raminten ini buka 24 jam alias nggak pernah tutup. Paket lengkap banget kan buat mahasiswa rantau di Jogja?

Tapi sebenernya ada beberapa orang, khususnya orang tua, yang nggak terlalu suka dengan suasana njawani The House of Raminten. Kenapa? Iya, rata-rata dari mereka yang gue rekomendasikan ke sini banyak yang bilang kalau aroma dupanya terlalu menyengat.

Di area depan The House of Raminten ini ada dua buah kereta kuda yang menjadi spot favorit berfoto dan di area belakang ada kandang kuda yang bakalan ngasih aroma khas banget. Hehe..

Buat nyantai dan makan di Raminten, mereka punya area lesehan di lantai dua dan sebagian di lantai bawah, sisanya adalah meja kursi biasa.
raminten kotabaru
ini tampak bangunannya dari luar
raminten di kotabaru
eh ada yang liat-liat tuh
the house of raminten
nih area lesehannya, kursi rotannya nyamnyes tuh
kadang di sini ada yang lagi mbatik
Selama kuliah di Jogja dan bolak-balik ke Raminten, banyak makanan minuman yang pernah gue coba, mulai dari yang ekstrem sampai yang biasa aja.

Gue pernah nyobain Jangkrik Goreng Keju, Es Melon yang disajikan pakai setengah melon utuh, Wedang Sereh Hangat yang gelasnya tingginya bukan main, atau Es Cendol yang gelasnya mirip gayung raksasa. Dari semua makanan dan minuman yang aneh-aneh itu, ada satu minuman yang paling favorit dan wajib gue pesan ketika di Raminten, itu adalah Es Carica.
the house raminten
nih tampilan menu barunya, kelihatan nggak?
Nah, kemarin di akhir bulan Oktober 2017, gue menyempatkan mampir ke The House of Raminten, tujuannya hanya satu, yaitu memesan Es Carica kesayangan. Pertama kali Es Carica ini harganya cuma Rp9.000-an tapi sekarang naik jadi Rp14.000.

Penyajian Es Carica-nya dari dulu sampai sekarang nggak berubah, masih disajikan menggunakan gelas besar dan dengan sebutir anggur merah didalamnya, yang bikin tampilannya cantik banget. Yaelah ki, buah carica doang mah banyak yang jual! 

Iya, bener banget buah carica ini udah gampang banget ditemuin di hampir setiap toko oleh-oleh di Jogja. Bedanya adalah, kebanyakan buah carica dibuat oleh-oleh dan sudah dikemas. Sedangkan di Raminten, dijadikan sebagai minuman yang nyegerin banget.  
es carica raminten
nah ini dia nih kesayanganku!
es carica the house raminten
tuh siomay-nya yang endess itu
Siang hari ke Raminten hanya gara-gara kangen Es Carica-nya emang beneran niat lu Ki.

Duduk manis di kursi belakang dan menu un diantar oleh pelayan perempuan berkebaya. Terakhir ke Raminten ini sekitar dua tahun lalu, pas buka menu, ternyata banyak menu baru, salah satunya adalah siomay.

Jujur aja, rata-rata masakannya Raminten ini nggak pernah mengecewakan. Ketika siomay-nya datang, gue kaget dengan tampilan platting yang cantik banget, satu porsinya terdiri dari 4 buah siomay dan 2 buah tahu kuning.

Rasanya? Aroma ikan tenggiri langsung tercium ketika mau menggigit siomay-nya, rasa ikan tenggirinya dominan di sini. Begitu juga dengan bumbu kacangnya yang gurih dan hangat, cakepnya lagi penyajiannya dipisah. 

Jadi, The House of Raminten cocok buat yang mau merasakan suasana Jawa yang authentic banget, tapi inget di sini punya aroma dupa yang kuat. Kalau weekend harap sabar karena waiting list-nya bisa panjang banget. Selamat berkunjung! Jangan lupa cobain Es Carica-nya!

Es Carica: Rp14.000 (9.5/10)
Siomay: Rp15.000 (8.5/10)

Comments