Pintoe Langit Dahromo, Bantul: Panas dan Bikin Haus, Tapi Bagus?
Wisata satu ini termasuk salah
satu spot yang lagi nge-hits di Instagram. Gue pun tau tempat ini dari banyak postingan
foto-foto di Instagram, namanya adalah Pintu Langit Dahromo, lokasinya
nggak jauh dari Puncak Becici, Dlingo, Bantul.
Kalau datang dari arah Hutan
Pinus Pengger atau Puncak Becici, terus aja berkendara sampai bertemu dengan
papan plang nama yang bertuliskan “Pintoe Langut Dahromo”.
Berkendara dari Puncak Becici ke Pintu Langit Dahromo ini nggak jauh,
mungkin jaraknya sekitar 1-2 km dan butuh waktu 5-10 menitan aja.
Tapi yang bikin kaget adalah
walaupun jaraknya dekat dengan Puncak Becici, Pintu Langit Dahromo ini nggak
banyak orang atau bahkan gue bilang sepi. Iya, sepi karena pas gue ke sini
sekitar jam satu siang, hanya ada satu motor dan satu mobil yang terparkir.
Sepi di sini konteksnya
positif ya, karena memang ada beberapa orang yang lebih suka suasana wisata
yang sepi daripada yang ramai, salah satunya gue. Emang sih, jujur aja
siang hari di Pintu Langit Dahromo ini panasnya bukan main, terlebih sepertinya
wisata ini tergolong baru dan belum ada pohon-pohon besar buat berteduh dari teriknya matahari.
nih Puncak Becici yang rame itu |
sepanjang jalan ke Pintu Langit banyak banget lagi mekar bunga matahari |
Sampai di parkiran gue langsung
di kasih tau sama yang jaga kalau ada spot baru di ujung
tebing, tapi harus menuruni bukit terlebih dahulu, tenang aja sudah
dibuatkan anak tangga dari semen dan pegangannya. Spot baru
yang dimaksud adalah spot foto dengan replika pintu berwarna
putih, yang sepertinya jadi icon dari wisata
Pintu Langit Dahromo itu sendiri. Spot kedua yang
menarik di sini adalah replika grand piano, instagramable banget pokoknya.
Nah sebenernya ada
banyak spot lain di Pintu Langit Dahromo ini, kalau nggak
salah hitung masih ada lima spot foto lain. Tapi, selain kedua spot foto
yang gue sebut tadi, sisanya agak “gimana gitu”. Sedikit norak dan terlalu ramai,
misalnya foto dengan background sayap capung atau ala-ala
altar pernikahan. Ini pendapat subjektif ya, mungkin ada yang bilang bagus.
ini yang di bagian atas, panas lo sebenernya! |
ini spot favorit di Pintu Langit, malem bagus banget! |
banyak spot di sini, tapi cuma ada beberapa yang biasa aja |
Belum ada biaya retribusi, cukup bayar
parkir aja 2.000 Rupiah ke petugas yang berjaga. Tapi kalau memang ada sedikit
rezeki sebaiknya jangan sungkan buat memasukkan uang ke kotak sumbangan bertuliskan "seikhlasnya" di sini. Hitung-hitung biaya tersebut untuk menjaga wisata Pintu
Langit Dahromo ini tetap bagus dan apik.
Saran dari gue lagi ketika siang
hari mau ke Pintu Langit Dahromo, sebaiknya bawa minum. Di sini belum ada yang berjualan,
sama sekali nggak ada kios makanan atau minuman di Pintu Langit Dahromo. Haus bakal terasa ketika naik tangga di siang hari yang bikin napas
ngap-ngapan.
Jadi, Pintu Langit Dahromo juga bagus dinikmati di malam hari, cakep (melihat beberapa foto
Pintu Langit Dahromo yang ada di Instagram). Selain pemandangan lampu-lampu kota
yang cantik, spot foto di sini kalau
malam ada lampunya lo. Bawa tripod kalau mau hasil foto
yang lebih fokus dan stabil pas malam hari. Dijamin hasilnya bakalan cakep banget.
Sayangnya gue di Jogja cuma dua hari aja dan nggak mungkin kalau malam hari masih di
daerah Bantul, karena gue punya destinasi lain yang mau gue datangi.
Selamat Berkunjung!
Comments
Post a Comment