Geowisata Gunung Ireng, Gunungkidul: Pesona Kecantikan Bunga Amarilis di Atas Bukit!
Gunungkidul sekarang bukan sebuah
daerah yang terkenal dengan image tandus, gersang, panas, dan
susah air. Image itu perlahan seolah memudar diiringi dengan
pesatnya pertumbuhan wisata dan menjadi pendapatan wisata terbesar dari DIY itu
sendiri.
Banyak, banyak banget, wisata
di Gunungkidul ini, mulai dari wisata pantai sampai wisata bukitnya, salah
satunya adalah Gunung Ireng, bahasa kerennya black mountain. Gunung
Ireng lokasinya ada di Desa Pangkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Sebenarnya waktu terbaik buat ke
Gunung Ireng adalah saat matahari
terbit, tapi gue ke sini terlalu siang dan matahari sudah naik lumayan tinggi. Berangkat
dari Banguntapan sekitar jam 6 pagi dan sampai di Gunung Ireng sekitar jam 7
pagi, berarti butuh waktu 1 jam dari kota naik motor, itu udah termasuk
nyasar-nyasarnya ya, hehe..
Lah kok bisa nyasar ki? Iya, gue
berangkat dari Banguntapan lewat Jalan Raya Pleret-Pathuk dilanjut ke Jalan
Raya Patuk-Dlingo dan rute itu membingungkan. Suasananya sepi, tapi nggak gue sarankan buat
lewat sini, karena di beberapa bagian jalan ada yang rusak dan hancur. Paling aman ke Gunung Ireng lewat Bukit
Bintang terus lanjut belok ke arah Hutan Pinus Pengger dan Jalan Patuk-Pengkok.
Itu jalur termudah dan paling jelas arahnya buat ke Gunung Ireng.
garis merah rute yang gue lewatin, yang ijo jalan paling aman dan jelas |
Sebelumnya gue bilang, kalau sampai di Gunung
Ireng sekitar jam 7 pagi dan prediksi bakal ramai karena hari minggu (weekend),
tapi dugaan gue ternyata salah. Jam 7 pagi di Gunung Ireng suasananya masih
sepi dan belum banyak pengunjung. Kok bisa? Padahal waktu gue pergi ke Kebun
Buah Mangunan jam 6 pagi, ramainya bukan main. Tapi, ini hal yang bagus karena bisa puas
menikmati suasana Gunung Ireng dengan tenang dan foto-foto tentunya, tanpa banyak gangguan dari
pengunjung lain.
Terus kenapa namanya Gunung
Ireng? Dahulu, di sini adalah sebuah gunung aktif dan besar (entah di tahun berapa), gunung
itu terus beraktivitas yang menghasilkan endapan awan panas dan lava selama
bertahun-tahun yang sekarang membentuk menjadi batuan padat berwarna hitam. Nah batuan padat itu yang sekarang
menjadi objek wisata di Gunungkidul ini.
ini gerbang masuknya ke Gunung Ireng |
ini tiket masuknya ke Gunung Ireng |
Harga tiket masuk ke Gunung Ireng Gunungkidul ini 3.000 Rupiah aja dan parkir motornya Rp2.000 aja. Dari lokasi parkir masih harus berjalan kaki, menanjak menaiki anak tangga untuk sampai ke puncak bukit di Gunung Ireng. Emang dasarnya jarang olahraga, naik segelintir tangga gitu doang aja udah ngap-ngapan si Eki, payah lau.
Semua terbayarkan ketika sampai di atas bukit, pemandangannya indah banget, apalagi masih ada kabut tipisnya. Ada satu hal yang bikin gue agak sedikit norak dan spontan bilang “waw” pas sampai di atas bukit Gunung Ireng, banyaknya bunga amarilis yang tumbuh mekar membuat suasananya berbeda. Jujur, baru pertama kali melihat bunga amarilis mekar dengan pancaran warna pastel cerah begini. Cantik banget!
keliatan nggak jalur tracking Gunung Ireng-nya? |
ya begitulah intinya sejarah dari Gunung Ireng ini |
ini gerbang di atas bukitnya baru dibangun kayaknya |
Di Gunung Ireng ada
beberapa spot foto yang masing-masing punya ciri khas, salah
satu yang unik adalah rumah kayu ada di ujung tebing. Ini menjadi spot foto favorit
di Gunung Ireng karena keren banget dan instagramable. Kita bakal puas
foto-foto di Gunung Ireng kalau nggak rame pengunjung, terutama di pagi hari,
suhu udaranya belum panas.
cantik banget kan bunga amarilisnya? |
ada pendoponya di atas bukit, kalau siang bakalan panas banget emang |
masih pagi, masih nyaman buat nikmatin suasana di sini |
nah ini rumah kayu yang jadi spot foto favorit di sini |
Oh iya, pas gue ke Gunung Ireng
ini kayaknya lagi ada mahasiswa yang KKN (Kuliah Kerja Nyata), ada satu pendopo
yang dibuat acara. Beberapa fasilitas yang gue lihat juga baru dibangun dan diperbaiki,
misalnya tangga naiknya, papan plang petunjuknya, musala, dan kamar mandi
umumnya.
Bersih, rapi, tertata, wisata
Gunung Ireng ini ketika berkunjung kemarin, harapan gue semoga kondisi seperti
ini bukan hanya pas lagi ada mahasiswa yang KKN di sini, tapi bisa bertahan
selamanya.
ini musala-nya, asik juga kan? |
ini toilet umumnya |
dan terakhir tangganya yang (gue bilang) sepertinya baru dibangun |
Saran dari guue, harus berangkat jam
setengah 5 pagi dari kota buat melihat matahari terbit di Gunung Ireng ini yang sepertinya bagus banget.
Selamat berkunjung!
Comments
Post a Comment