Kenapa Dia Selalu Disalahkan? Dia Asik dan Menyenangkan kok! (Pokemon Go!)
source: www.pokemon.com |
Juli 2016, menjadi catatan sejarah dan menjadi bulan luar biasa
bagi orang-orang di seluruh dunia. Ya, game
berbasis augmented reality yaitu Pokemon Go dirilis secara resmi dan
tersedia gratis di Amerika Serikat, Australia, dan New Zealand.
Namun, ternyata banyak gamer
yang tidak sabar menunggu datangnya aplikasi tersebut di negaranya
masing-masing, salah satunya adalah di Indonesia. Disini sudah banyak gamer yang berbondong-bondong men-download aplikasi game ini melalui APK (Android
Application Package) yang disediakan oleh banyak situs-situs gamers. Untuk pengguna iOS pun juga tak
mau tinggal diam, mereka juga langsung membuat akun AppleID dengan regional negara lain, tujuannya agar bisa masuk App Store negara tersebut dan mengunduh
aplikasi Pokemon Go.
Game ini
menutut kita untuk mencari pokemon di
tempat-tempat yang sesuai dengan habitatnya, mulai dari danau, taman, hutan, laut,
dsb. Kita pun harus menemukan yang namanya pokestop
dengan tujuan untuk bisa mendapatkan stok pokeball,
great ball, lure, lucky egg, incense,
razz berry, egg, egg incubator, dll. Gw nggak perlu ngejelasin satu-satu
ya, karena gw yakin lo udah pada tau semua kegunaan dan fungsi dari
masing-masing item tersebut. Hal
utama yang membuat game ini menjadi
lebih seru dan menyenangkan adalah penggunaan dari fitur AR (Augmented Reality). Fitur ini mengandalkan
sensor gyroscope untuk menampilkan pokemon dan penggunaan kamera ponsel sehingga
membuatnya lebih tampak nyata atau real. Pada
dasarnya konsep augmented reality ini
bukan pertama kalinya diterapkan pada game
Pokemon Go, Niantic sudah lebih
dulu merilis game Ingress yang
mempunyai konsep yang sama, jauh bertahun-tahun lamanya sebelum Pokemon Go dirilis.
Back to
topic, lantas apa yang membuat game ini banyak yang suka dan banyak juga yang membencinya? Berita
miring tersebar dimana-mana tentang game ini
mulai dari yang ringan sampai yang melibatkan isu keamanan negara dan agama. Ditangkap
karena masuk wilayah tanpa izin, dipecat karena mengganggu pekerjaan, dan masih
akan terus bertambah berita-berita yang semacam ini.
Ya, memang pada dasarnya manusia lebih cenderung melihat hal dari
sisi negatifnya dahulu ketimbang melihat dari sisi positifnya. Orang kuno
Indonesia apalagi, Pokemon Go masa ya
diartikan “Aku Yahudi”, lama-lama
nanti getuk lindri juga diartikan “Aku
Yahudi”. Isu keamanan negara pun mencuat dari pemerintahan Indonesia,
tepatnya datang dari BIN (Badan Intelijen Negara). Ayolah, jangan terlalu
serius menanggapi sebuah game yang
realitanya hanya untuk kesenangan semata kok.
Gw melihat banyak hal selama hampir 1 bulan game ini dirilis dan dimainkan banyak orang, termasuk gw sendiri. Dari
sisi positifnya menurut gw, game ini
memacu orang untuk bisa berjalan dan bergerak ke luar rumah. Dalam artian bukan
berkendara ya, the real walking! Gw
yang sebelumnya biasa ke GBK (Gelora Bung Karno) setiap malamnya untuk lari, dan semenjak ada Pokemon Go suasananya
semakin ramai. Banyak dari mereka yang memang lari atau sekedar jogging sambil memegang ponselnya untuk menangkap pokemon. Tapi ada juga dari mereka yang
masih menggunakan pakaian kantor, mendatangi GBK hanya untuk berjalan kaki dan
mencari pokemon. Lalu kenapa gw
bilang game ini memacu orang untuk
bisa berjalan dan bergerak? Ya, ada 2 hal penyebabnya, pertama adalah pokemon tidak akan datang/muncul jika
kita hanya diam di satu tempat dalam waktu yang lama. Kedua adalah saat kita
mendapatkan egg (telur) yang berlabel
(2km, 5km, 10km), maka untuk bisa memecahkan telur itu menjadi pokemon, kita diharuskan berjalan sesuai
label jarak pada telur tersebut. Pintarnya Niantic
adalah, game ini tidak akan mendeteksi
pergerakan lebih dari 10km/jam, jadi artinya kalau kita berkendara menggunakan mobil/motor maka tidak
akan dihitung olehnya. Nice!
GBK Pagi Hari. source: tekno.kompas.com |
Biasanya pokemon/pokestop
banyak muncul di tempat-tempat publik seperti taman terbuka, tempat wisata,
dan bahkan kebun binatang. Taman suropati, taman menteng, lapangan monas, yang
tiap malamnya mungkin sepi dan hanya ada beberapa orang saja, kini benar-benar
ramai dari mereka yang ingin mencari pokemon.
That’s cool!
Tetapi menurut gw pribadi, memang memainkan game ini kita juga tetap diharuskan terkontrol. Apa maksudnya? Ya,
jangan sampai dengan keasikan bermain game
ini kita menjadi lupa dengan banyak hal dan faktor-faktor yang menunjang
keselamatan diri kita sendiri. Misalnya, bermain game dengan menatap ponsel terus-terusan saat berjalan kaki,
sehingga tidak melihat ada orang/benda di depannya yang mengakibatkan kita
terjatuh atau merugikan orang lain yang berjalan di depan kita. Lalu berkendara
sambil menyalakan ponsel untuk mendapatkan pokemon
atau menuju pokestop, itu terlalu
berbahaya bro/sist dan lagi-lagi bisa merugikan orang lain.
The last
thing, kita boleh aja pergi ke taman terbuka,
tempat wisata, arena bermain, hanya untuk berkeliling dan bersantai sambil
mencari pokemon. Yang mungkin kamu
nggak pernah ke tempat itu sebelumnya, hanya karena pokemon kamu jadi tau dan datang ke tempat tersebut. Apa yang
menjadi concern disini? Ya, tidak lain
tidak bukan adalah sampah. Tetap jaga kebersihan dan terlebih tidak merusak hal
atau sesuatu yang tidak diperbolehkan disana, seperti menginjak rumput dan
sebagainya.
Keep
playing dan catch them all, bro!
Comments
Post a Comment