[BALI Day 7] Nasi Pedes Bu Andhika yang Super Pedas!

Sabtu, 14 SEPTEMBER 2013Day 7: Pasar Ubud – Denpasar – Krisna - Seminyak

Banana Pancake Versi Enak!
Pagi harinya seperti sebelumnya, jam setengah 6 gue udah terbangun dan duduk santai di teras depan kamar, menikmati segarnya udara pagi di Ubud. Gue sarapan kali itu memesan banana pancake dan penasaran apakah sama seperti yang disajikan di Losmen Arthawan sebelumnya. Ternyata? Jauh berbeda! Rasanya benar-benar enak dan nggak hanya sekedar adonan tepung aja, karena punya tekstur yang lebih lembut dan ada sedikit rasa gurih di pancake-nya. 

itu di ujung antena ada burung yang lagi berkicau. Kelihatan nggak?
kontras sama Banana Pancake-nya Losmen Arthawan
Setelah itu gue iseng keluar penginapan dan mendapati ban motor belakang kempes, yaelah! PR lagi deh ini harus nyari tambal ban. Gue pun sempat bertanya kepada suami dari Ibu Ketut dimana letak tambal ban yang sudah buka di pagi hari dan si bapak mengatakan bahwa di dekat Pasar Ubud ada tambal ban yang sudah buka, namun ketika tiba di lokasi ternyata masih tutup. Alhasil membuat gue menuntun motor lebih jauh lagi, sampai menemukan tambal ban yang sudah buka di sebuah gang kecil. Nggak sampai 10 menit ban diperbaiki dan akhirnya kelar.

Blusukan ke Pasar Ubud
Berhubung jam check-out masih lama, gue memutuskan untuk blusukan ke Pasar Ubud. Sebenernya pengen banget nyari sate lilit dan beli banyak buat di cemilin, tapi setelah masuk-masuk ke dalam pasar ternyata gue nggak menemukan si penjual sate lilit. Ah sudahlah, tapi sejauh itu gue suka banget suasana pasar tradisional di mana pun itu berada. Mungkin gara-gara dulu sering diajak mbah pergi ke pasar kali ya buat nemenin belanja. Di Pasar Ubud kita bisa menemukan banyak pedagang mulai dari yang berjualan kembang, jajanan pasar, bahan mentah, sayur, buah dan lain-lain. 

Pisah dengan Ibu Ketut nan Baik Hati
Sekitar pukul setengah 10 gue kembali ke homestay dan langsung check-out. Gue berpamitan kepada Ibu Ketut yang baik hati dan Ibu Ketut menyuruh gue untuk kembali main ke Ubud dan menginap di tempatnya suatu saat nanti. Lalu, si Ibu berpesan kalau ada temannya yang ingin berkunjung ke Ubud agar diberikan saran untuk menginap di tempatnya. Gue pun dengan senang hati menjawab "tenang Ibu saya pasti akan kembali lagi dan merekomendasikan tempat Ibu ke teman-teman saya".

Nasi Ayam Betutu dan Stress Nyari Alamat
Turun dari Ubud dengan membawa 2 tas carrier gede naik motor matic mini itu bukan hal yang biasa. Sampai di Denpasar sekitar pukul 12 siang dan perut mulai memanggil-manggil untuk diisi. Sepanjang jalan mencari warung makan dan menemukan warung Ayam Betutu tapi gue lupa tepatnya di daerah mana, namun yang jelas masih di Denpasar. Rasanya enak banget, padahal ini warung kecil biasa lo. Sampai-sampai gue dan temen menambah lagi 1 porsi di sini. Oh iya, di warung ini juga menjual pie susu, yang kemudian gue borong banyak beli 25 bungkus dengan harga 1.000 Rupiah per bungkusnya. Hahahahaha.... murah kan?

hanya mau bilang Nasi Ayam Betutu ini enak
murah meriah tapi enak. Hanya 1000 rupiah.
Perut kenyang dan saya melanjutkan perjalanan menuju Kuta. Panas Bali yang nggak mau mengalah membuat tangan seperti terbakar saat mengendarai motor kala itu. Gue menuju ke penginapan selanjutnya di daerah dekat Discovery Mall, Kuta, bernama Pondok DenAyu. Ada berapa kali di Bali ini gue nyasar ya? haha. Kami pun kembali nyasar ketika akan mencari lokasi penginapan ini, yang ternyata lokasinya sudah kami lewati sebanyak 5X, astaga! Lokasinya berada di gang kecil dan jalan buntu, hanya bisa dilewati satu mobil. Penginapannya berada di pojokan dan kemudian gue disambut oleh seorang bapak yang agak nggak ramah. Gue pun check-in dan membayar total biaya penginapannya saat itu.

lumayan bisa dapet fasilitas AC, spring bed, TV kabel
terasnya nyaman dan luas
semacam aula mini di area halaman penginapannya
Harus Disiplin Menjalankan Itinerary!
Nah niatnya di hari itu adalah hari terakhir menggunakan motor dan menyewa motor. Loh kok bisa? Kan masih 2 hari di Bali? Ya, memang karena kami sudah tidak mempunyai agenda lain lagi di sini. Tempat wisata yang sudah di rencanakan sebelumnya, sudah semua dikunjungi dan ada beberapa yang emang meleset dari itinerary. Seharusnya, jika kami mengikuti dengan benar itinerary-nya, maka kami masih mempunyai agenda full sampai akhir hari di Bali. Namun memang rencana hanyalah rencana, lagi-lagi gue katakan semua bisa berubah ketika udah tiba di lapangan.

Oleh-Oleh Krisna + Nasi Pedas Bu Andhika
Berhubung malam harinya mau mengembalikan motor, maka sekitar jam 1 siang gue pergi ke Krisna untuk membeli buah tangan dari Bali. Gue pergi ke Krisna di Jalan Sunset Road, dimana tempatnya sangatlah besar dan luas. Gue masuk dan langsung mencari tujuan utama yaitu kacang disco, enaaaak. Ini entah kenapa kacang rasanya enak banget dan punya banyak macem rasa, mirip-mirip kacang telur namun lebih kasar teksturnya. Setelah kelar mencari makanan, gue kemudian mencari kaos untuk diberikan kepada teman karena sudah berbaik hati meminjamkan kameranya kepada saya saat itu. 

Pulang dari Krisna, gue penasaran dan ingin tahu Seminyak itu seperti apa. Tenyata di sini lebih gila lagi dari Kuta atau Legian. Sepanjang jalan dipenuhi dengan butik dan toko-toko mahal yang beneran bikin laper mata memang. Seminyak sepertinya daerah yang paling cocok buat bule-bule atau turis-turis berduit.

Sekitar pukul 3 sore, gue mampir sebentar ke Nasi Pedes Bu Adhika yang katanya fenomenal. Setelah sampai di lokasi, gue langsung memilih lauk apa saya ingin makan. Seporsi nasi pedes merogoh kocek 23.000 Rupiah, tergantung lauk yang dipilih sih. Rasanya? Pedesssss! Yaiyalah namanya juga nasi pedes. Tapi ini beneran luar biasa pedesnya, cocok banget buat lo penggila sambel.

pedes banget suer beneran!
PENGELUARAN:
Tambal Ban : Rp 2.500 (*5000 : 2)
Parkir Pasar Ubud : Rp 1.000
Arjuna House 2 hari : Rp 120.000 (*120rb/mlm x 2 hari = 240rb : 2 orang)
Pondok DenAyu 3 hari : Rp 262.500 (*175rb/mlm x 3 hari = 525rb : 2 orang)
Oleh-Oleh Krisna : Rp 100.000
Patungan Beli Kaos : Rp 35.000 (*70.000 : 2 orang)
Nasi Pedas Bu Andhika : Rp 23.000 + Rp 6.000 2 aqua.
TOTAL PERORANG : Rp 549.500 

Comments