Kangen banget
datang ke konser Jazz karena ketika dulu kuliah di Jogja setiap tahunnya selalu
main ke Ngayogjazz, Jazz Mben Senen, sampai konser-konser Jazz kecil lainnya.
Makannya gue sampai saat ini terhipnotis dengan musik Jazz, walaupun kontrasnya
gue memang penyuka musik EDM. Makan dari itu gue excited banget
buat datang ke Kampoeng Jazz 2018 ini, apalagi gratisan. Hahahaha, tetep yee..
Berangkat dari
hotel di Pasteur sekitar jam setengah 3 sore dan ternyata jalanan muaceeeet
paraaaah! Iya, semua kendaraan mengarah ke dalam kota di hari sabtu siang
menjelang sore. Sama sekali nggak bergerak dan hanya bisa jalan sedikit-sedikit
aja, membuat gue sampai di Unpad Dipatiukur sekitar jam 3 sore.
Sampai di lokasi
gue langsung menujukkan bukti kalau I won a free ticket from feedme.id, gue kemudian diberikan satu
lembar tiket Kampoeng Jazz 2018 berwarna cokelat muda bertuliskan Invitation.
Setelah dari booth tiket, gue main asal masuk-masuk aja
melewati lewat line yang masih sepi, tiba-tiba salah satu
panitia memanggil gue (hayoloo kenapa ki?!), ternyata panitia menyuruh gue
untuk melewati line V.I.P, ealah dikirain kenapa.
Pemeriksaannya benar-benar ketat, karena memang peraturannya nggak boleh
membawa rokok, minuman keras, makanan dari luar, binatang peliharaan, drugs, benda
tajam, selfie stick, dan bahkan kamera ber-lensa tele pun tidak
diperbolehkan, nice! Setelah pemeriksaan badan dan isi dalam
tas, gue disuruh memperlihatkan tangan kiri dan panitia memberikan stamp yang
bikin gue bingung. Gue pikir tangan keringetan jadi stamp-nya nggak
bisa nempel, ternyata teman juga merasa aneh karena nggak ada sama sekali tanda
apapun di tangan setelah di stamp oleh panitia tadi. Tanya
kenapa?
|
yeay free ticket! |
|
masuk jam 3 sore masih sepi melompong |
Setelah masuk,
kita akan melewati area paling depan dari acara Kampeng Jazz 2018 ini,
yaitu venue buat foto-foto dengan latar bertuliskan logo
Kampoeng Jazz 2018. Berjalan ke arah dalam kita akan bertemu dengan salah satu
panggung di sini, salah satu? Iya karena Kampoeng Jazz 2018 di UNPAD ini
mempunyai 2 area panggung, pertama adalah panggung Telkomsel dan kedua yaitu
panggung utama yang ukurannya lebih besar.
Setelah dari panggung Telkomsel, lanjut berjalan ke arah dalam lagi kita akan
bertemu dengan sederetan booth sponsor di sana, area musala,
toilet, dan 2 venue lagi untuk berfoto. Lanjut jalan lagi,
barulah kita akan sampai di area main hall yang besar banget,
karena memang di sini akan ada penampilan dari Raisa dan D’essential of Groove.
Terakhir, adalah area Bazaar makanan untuk yang kelaparan.
Besar bukan?
|
ini yang stage Telkomsel |
|
ini yang main stage |
|
ada yang jual, iseng lah ya cobain, tau kan apa? |
|
dan ternyata biasa aja, sorry |
|
laper, makan dulu, sebelum berdiri sampai malam di depan panggung |
Di Kampoeng Jazz
2018, nggak semua artis bisa gue tonton, karena yang seperti gue bilang
sebelumnya kalau ada 2 area panggung yang berbeda. Jadi gue baru akan berpindah
dari panggung satu ke panggung yang lain, ketika ada musisi Jazz yang pengen
banget gue lihat. amazing!
Di sore hari sempat mau turun hujan yang sepertinya cukup deras, bahkan sudah
gerimis dengan rintik hujan yang besar-besaar, ditambah langit memang sudah
mendung banget, tapi mungkin “pawang hujan”-nya dibayar mahal kali ya, hahaha, nggak
jadi hujan cui, bahkan di malam hari ada bulan purnama,
Ramai, iya ramai banget sampai acara kelar sekitar jam setengah 11 malam, tapi
gue keluar venue dan pulang duluan sebelum dua lagu terakhir
The Groove. Gue sudah pengalaman kalau acara begini dan pulangnya bareng-bareng
semua pasti chaos dan macet, no thank u deh.
Oke, ini
beberapa hasil jepretan yang gue ambil di acara The 10th International
Kampoeng Jazz di Unpad Dipatiukur, Bandung. Enjoy!
Nonton Jazz boleh tapi sholat jangan ditinggal
ReplyDelete