Nggak Sampai 12 Jam di Melaka: Ngapain Aja?
Ngapain aja di sini? Sebentar amat!
Apa yang menarik? Yakin waktunya cukup Ki?
Melaka menjadi kota sejarah di Malaysia yang
punya banyak daya tarik bagi siapapun yang berkunjung.
Perjalanan KLIA2 - Melaka Naik Bis
Dari KLIA2 ke Melaka butuh waktu sekitar 2-3 jam perjalanan naik bis dan tiketnya bisa dibeli di lantai 1 terminal kedatangan dan harganya 39 MYR. Ada banyak nama bis, tapi gue pilih bis Transnasional yang berangkat jam setengah 11 pagi.
Sampai di terminal Malaka Sentral sekitar jam 1 siang dan masih harus nyambung lagi pake bis yang namanya Panorama Malaka. Rute favorit bis Panorama Malaka adalah ke bangunan merah/Gereja Stadhuys, kita harus antri di jalur 1 atau 2 dengan biaya 2.7 MYR.
Tapi tujuan gue saat itu bukan ke bangunan merah, tapi ke Ocean Mall karena penginepan ada di dekat situ. Biaya naik bisa Panorama Malaka lebih murah, cuma 1 MYR aja.
Dari terminal Melaka Sentral ke bangunan merah cuma sebentar kok, sekitar 15-20 menitan aja, gue ke Ocean Mall malah cuma 10 menitan.
Perjalanan KLIA2 - Melaka Naik Bis
Dari KLIA2 ke Melaka butuh waktu sekitar 2-3 jam perjalanan naik bis dan tiketnya bisa dibeli di lantai 1 terminal kedatangan dan harganya 39 MYR. Ada banyak nama bis, tapi gue pilih bis Transnasional yang berangkat jam setengah 11 pagi.
Sampai di terminal Malaka Sentral sekitar jam 1 siang dan masih harus nyambung lagi pake bis yang namanya Panorama Malaka. Rute favorit bis Panorama Malaka adalah ke bangunan merah/Gereja Stadhuys, kita harus antri di jalur 1 atau 2 dengan biaya 2.7 MYR.
Tapi tujuan gue saat itu bukan ke bangunan merah, tapi ke Ocean Mall karena penginepan ada di dekat situ. Biaya naik bisa Panorama Malaka lebih murah, cuma 1 MYR aja.
Dari terminal Melaka Sentral ke bangunan merah cuma sebentar kok, sekitar 15-20 menitan aja, gue ke Ocean Mall malah cuma 10 menitan.
Banyak Objek Wisata Menarik Di Sini
Sampai di penginepan (Victors Guesthouse) sekitar jam 2
siang, cuci muka, istirahat sebentar, langsung cabut lagi jalan kaki ngelewatin
yang namanya Kampung Jawa.
Di daerah ini juga ada sebuah jembatan yang menjadi spot favorit untuk foto-foto di Melaka, yang emang beneran bagus buat selfie atau foto-foto ala OOTD.
Di pinggir-pinggir Kanal Air-nya tu banyak bunga-bunga bougenvile warna-warni yang bikin pemandangannya tambah cantik. Di tembok-temboknya juga banyak mural-mural keren yang emang bagus banget buat foto-foto. Nyesel kalo nggak foto di sini.
Di daerah ini juga ada sebuah jembatan yang menjadi spot favorit untuk foto-foto di Melaka, yang emang beneran bagus buat selfie atau foto-foto ala OOTD.
Di pinggir-pinggir Kanal Air-nya tu banyak bunga-bunga bougenvile warna-warni yang bikin pemandangannya tambah cantik. Di tembok-temboknya juga banyak mural-mural keren yang emang bagus banget buat foto-foto. Nyesel kalo nggak foto di sini.
Setelah melewati Kampung Jawa
dan menyusuri kanal air di Melaka ini, gue sampai di daerah yang namanya Little India. Nah, di sini ada hal unik
dan menarik lagi nih. Tepat di perempatan yang ada tulisan Little
India, banyak banget burung dara di sini. Suer deh banyak banget nget nget!
Gue sampai kegirangan sendiri karena belum pernah liat burung dara sebanyak itu dan asyikknya lagi burung daranya nggak takut ketika disamperin sama orang-orang yang lewat atau mau foto-foto.
Makan Siang ala India Di Sini Persis di deket burung-burung dara ini ada restoran India yang punya cara unik menyajikan makanannya, namanya Selvam Restaurant.
Jadi makan di sini nggak pakai piring, tapi pake daun pisang. Harganya termasuk murah, seporsinya cuma sekitar 15 ribuan (5 MYR) aja.
Gue sampai kegirangan sendiri karena belum pernah liat burung dara sebanyak itu dan asyikknya lagi burung daranya nggak takut ketika disamperin sama orang-orang yang lewat atau mau foto-foto.
Makan Siang ala India Di Sini Persis di deket burung-burung dara ini ada restoran India yang punya cara unik menyajikan makanannya, namanya Selvam Restaurant.
Jadi makan di sini nggak pakai piring, tapi pake daun pisang. Harganya termasuk murah, seporsinya cuma sekitar 15 ribuan (5 MYR) aja.
Gereja Stadhuys yang Fenomenal
Kelar makan sekitar jam setengah 4 sore, gue lanjut jalan kaki lagi ke Gereja Stadhuys yang ternyata deket banget jaraknya. Di kawasan Gereja Stadhuys atau bangunan merah ini suasananya rame banget. Iyalah ini spot paling terkenal dan fenomenal di Melaka.
Duduk-duduk nyantai di sini sambil ngeliatin orang-orang yang foto-foto dan nungguin bikin timelapse bangunan merah, asyik juga.
Oh iya, ada yang unik lagi di Melaka, kalau sore di pohon-pohon sekitar gereja ini banyak banget burung-burungnya. Bisa ketauan banyak karena suara-suara burungnya itu berisik banget!.
Jalan Kaki Menjadi Hal yang Menyenangkan
Sekitar jam 8 malem gue lanjut berjalan kaki ke arah Jonker Walk, di sini kita bisa temuin apa aja mulai dari makanan sampai oleh-oleh khas Melaka.
Semakin malem Melaka justru semakin bangun, kalau yang punya budget lebih, lo bisa nongki-nongki lucu di kafe-kafe di pinggir-pinggir kanal di Melaka ini, asyik deh kayaknya.
Makan Malam Oyster Goreng Hari semakin malem, laper pun mulai melanda, tujuan gue nyari makan yang searah balik ke penginepan dan berhentilah di Medan Makan Bunga Raya. Gue tau tempat ini karena baca info kalau tempat makan ini menjual fried oyster enak di Melaka.
Sekitar jam 9 malem gue balik ke penginepan, karena besok pagi-pagi banget gue beneran harus udah cus ke KLIA2 buat ngelanjutin perjalanan ke Penang. That's it!
Kelar makan sekitar jam setengah 4 sore, gue lanjut jalan kaki lagi ke Gereja Stadhuys yang ternyata deket banget jaraknya. Di kawasan Gereja Stadhuys atau bangunan merah ini suasananya rame banget. Iyalah ini spot paling terkenal dan fenomenal di Melaka.
Duduk-duduk nyantai di sini sambil ngeliatin orang-orang yang foto-foto dan nungguin bikin timelapse bangunan merah, asyik juga.
Oh iya, ada yang unik lagi di Melaka, kalau sore di pohon-pohon sekitar gereja ini banyak banget burung-burungnya. Bisa ketauan banyak karena suara-suara burungnya itu berisik banget!.
everything is red....or orange? haha.. |
ada benteng peninggalan portugis lengkap sama meriamnya di deket gereja |
jalan-jalan sore di Jongker Walk, asik! |
Sekitar jam 8 malem gue lanjut berjalan kaki ke arah Jonker Walk, di sini kita bisa temuin apa aja mulai dari makanan sampai oleh-oleh khas Melaka.
Semakin malem Melaka justru semakin bangun, kalau yang punya budget lebih, lo bisa nongki-nongki lucu di kafe-kafe di pinggir-pinggir kanal di Melaka ini, asyik deh kayaknya.
Makan Malam Oyster Goreng Hari semakin malem, laper pun mulai melanda, tujuan gue nyari makan yang searah balik ke penginepan dan berhentilah di Medan Makan Bunga Raya. Gue tau tempat ini karena baca info kalau tempat makan ini menjual fried oyster enak di Melaka.
Sekitar jam 9 malem gue balik ke penginepan, karena besok pagi-pagi banget gue beneran harus udah cus ke KLIA2 buat ngelanjutin perjalanan ke Penang. That's it!
ternyata kalo malem Melaka cantik bianget! |
siapa sih yang nggak luluh liat pemandangan kayak gini |
hampir semua bangunan di sekitar kanal sampai Jongker Walk dihiasi lampu warna-warni |
ini enak suer gue nggak bohong! |
Terus gimana kesimpulannya Ki? Apa
iya 12 jam cukup buat explore Melaka
ini?
Kalau punya waktu sedikit, usahakan sampai Melaka di pagi hari dan seharian penuh puterin Melaka, cukup menurut gue.
Tapi kalau punya waktu lebih banyak, jadwalkan 2 hari 1 malem di Melaka udah cukup banget. Kenapa? Karena Melaka ini nggak terlalu besar areanya buat di jelajahi dan spot-nya juga rata-rata berada di satu titik aja.
Kalau punya waktu sedikit, usahakan sampai Melaka di pagi hari dan seharian penuh puterin Melaka, cukup menurut gue.
Tapi kalau punya waktu lebih banyak, jadwalkan 2 hari 1 malem di Melaka udah cukup banget. Kenapa? Karena Melaka ini nggak terlalu besar areanya buat di jelajahi dan spot-nya juga rata-rata berada di satu titik aja.
Happy Exploring!
Comments
Post a Comment