Singapore? Kesan Pertama Bagi Orang Indonesia Bagaimana?
Gue baru pertama kali ke Singapore dan pada awalnya gue meremehkan negara ini karena mungkin nggak banyak hal berarti yang bakal gue temuin. “Kotanya modern, mahal, dan hanya cocok buat yang mau shopping aja”, itu pandangan gue ketika mendengar Singapore sebelum gue menginjakkan kaki langsung di sana. Tapi semua pandangan buruk itu hilang dan sirna ketika gue selama 2 hari berada di negara paling maju dan paling kaya di Asia Tenggara ini. Kagetnya, justru banyak hal-hal baru yang gue temuin di Singapore dan bahkan bisa jadi pembanding untuk negara kita sendiri, Indonesia.
1. Keteraturan
Hal pertama yang
paling mencolok gue lihat di Singapore adalah keteraturan yang sangat amatlah
baik. Keteraturan mulai dari sistem transportasinya sampai ke orang-orangnya
itu sendiri. Coba bayangkan deh, di sini kalau mau naik KRL/Commuter Line, kita masih nggak sabar
berebutan masuk padahal ada orang-orang yang mau keluar turun dari KRL. Di
Singapore? Nggak bakal nemuin hal seperti itu, semuanya antri dengan teratur di
belakang garis yang sudah ditentukan. Jadinya ketika MRT datang dan pintu
terbuka, orang-orang yang akan turun terlebih dahulu lah yang menjadi
prioritas, barulah setelah semuanya turun yang akan pergi baru bisa naik ke
dalam MRT. Cakep!
Keteraturan itu
nggak hanya terlihat di situ saja, tau eskalator kan? Ya, hampir di setiap
tempat yang menggunakan eskalator, orang-orangnya benar-benar mengerti dan tahu
“rules”-nya. Jadi di eskalator itu,
sisi sebelah kiri adalah untuk orang-orang yang diam, sedangkan sisi sebelah
kanannya digunakan untuk orang-orang yang langsung berjalan. Ada yang baru
tahu? Iya, soalnya di Indonesia susah sekali menerapkan hal seperti ini, karena
banyak yang nggak mengetahuinya. Tapi tidak di Singapore, semua orang dengan
rapi berbaris di sebelah sisi kiri dan mengosongkan sisi sebelah kanannya. Hebat!
2. Kebersihan
Disiplin sih
kunci utamanya kalo menurut gue buat nerapin hal seperti ini. Susahnya
orang-orang di Indonesia buat menjaga kebersihan karena mungkin kitanya nggak
tersadar akan dampak besarnya. Selama 2 hari di Singapore, gue bener-bener sama
sekali nggak bisa nemuin yang namanya bungkus chiki atau botol aqua di pinggir
jalan. Yang bikin gue aneh lagi, ketika pagi hari jalan-jalan di sekitaran hotel,
nggak ada yang namanya tukang sapu nyapuin jalanan. Mungkin ada kali ya, tapi
intensitasnya nggak sesering di Indonesia karena dibarengi dengan intensitasnya
sampah yang berserakan.
rusun yang juga bersih dan nyaman |
halte bisnya nggak bau pesing kayak di Jakarta |
3. Transportasi
Nah hal paling terasa
adalah sistem transportasinya yang benar-benar nyaman. Singapore memang nggak
bisa dianggap remeh untuk masalah kemajuan dalam bidang transportasi yang jauh
lebih unggul daripada negara kita Indonesia. Hebatnya Singapore bisa menjadikan
MRT, LRT, dan bis kota jadi moda transportasi utamanya, ditambah dengan
pengenaan beban pajak kendaraan yang luar biasa mahalnya. Makannya jangan heran
kalau jalan raya di Singapore cenderung sepi dan justru rame banget di
stasiun-stasiun MRT atau halte pemberhentian bis kota. Sekalinya di jalan raya
ada mobil atau motor, itu merek-mereknya mahal-mahal nggak santai (Bentley,
Jaguar, Prius, Ducati, dll), perasaan yang gue liat mobil paling murah di sana
itu Honda Airwave.
salah satu suasana stasiun MRT yang nyamyes, Jakarta bisa kayak gini nggak ya? |
di dalam MRT Singapore yang smooth itu. haha |
apa-apa digital cui! |
ini suasana bis kotanya, enak kan kaga ada pengamen! |
ada yang punya Prius baru! |
mana ada di sini Agya Ayla, tuh Jaguar & BMW depannya |
Gue norak banget
pertama kali naik MRT dari Bandara Changi ke pusat kota, sensasi hentakan
pertamanya itu kuat banget dan ketika MRT itu udah berjalan, suaranya halus dan
smooth gitu lah. Haha.. norak lau ki
biasa naik KRL sih! Ahahahah… Selain itu petunjuk rute yang ada di atas pintu
MRT-nya udah tersistem, dalam artian bukan hanya tempelan stiker aja seperti di
KRL. Setiap stasiun selanjutnya di peta itu ada lampu LED yang akan berkedip menandakan status dari MRT tersebut. Selain
itu, petunjuk pintu MRT yang akan terbuka dari sebelah kanan/kiri juga
diberitahukan secara digital, bukan melalui pengeras suara.
Intinya,
Singapore tetap menjadi negara yang menarik untuk dikunjungi asalkan kita nggak
hanya fokus melihat hal-hal yang mainstream
aja. Banyak hal-hal kecil atau bahkan sepele di sana yang mungkin bisa
menjadi pelajaran terbaik bagi kitanya sendiri. Happy traveling, guys!
Comments
Post a Comment