Mendarat di Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta

Ketika mendarat dari Malang di Terminal 3 Ultimate ini sungguh agak pusing. Lah? Kok pusing? Iya, Garuda dengan kode penerbangan GA291 mendarat nggak mulus di landasan pacu bandara soetta. Kenceng banget hentakannya ketika ban menyentuh aspal landasan dan pesawat pun bergoyang! Serem! Entah mengapa dan tumben-tumbenan Garuda kasar mendaratnya dan pilot pun nggak memberitahukan bahwa ada gangguan angin atau semacamnya. Hmm...

Entah perasaan saya aja atau emang jauh ya, perjalanan pesawat setelah mendarat, menuju taxi way, sampai pesawat parkir itu lama bangeeeeeet!! Sumpah deh! Ada kali sekitar 10-15 menit pesawatnya itu nggak nyampe-nyampe buat parkir. Lalu, setelah turun dari pesawat kita akan diantar menggunakan bis menuju pintu kedatangan. Nah terminal kedatangan di 3 Ultimate ini menurut gue keren, rapi, dan bersih. Semuanya tampak modern dan bangga Indonesia punya hal yang sebagus ini. Terlebih ada sebuah spot favorit yang menjadi bincangan di banyak forum. Spot ini mempunyai hiasan dinding berbentuk bulatan-bulatan yang menarik menjadi objek foto para tamu maskapai yang baru mendarat datang di Jakarta. Nah di depan area spot foto dinding ini juga terdapat sebuah karya seni berupa mobil yang dilukis semenarik mungkin untuk memikat siapapun yang melintasinya. Mobil lukis ini juga terdapat di area depan Terminal 3 Ultimate (di area tunggu bus DAMRI). Setelah bagian spot foto ini kita baru memasuki sebuah hall besar tempat pengambilan bagasi penumpang. Sejauh mata memandang kita akan disuguhkan dengan menariknya dan modernnya interior dari Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta.
bis terminal 3 ultimate
bis pengantar dari pesawat ke ruangan terminal
boeing garuda indonesia
bye bye.... thanks om boeing...!! 
pengambilan bagasi terminal 3 ultimate
menuju pengambilan bagasi dan pintu kedatangan
karya seni di terminal 3 ultimate
spot terfavorit di Terminal 3 Ultimate
pameran karya seni terminal 3 ultimate
banyak karya seni di sini
mobil combi terminal 3 ultimate
di luar juga ada mobil combi keren
Pembangunan Terminal 3 Ultimate ini sangat kontroversial, sehingga membuat saya penasaran akan hal-hal tersebut. Banyak yang bilang kualitasnya nggak jauh berbeda dengan bangunan ruko atau kontrakan, terlebih lagi katanya arsiteknya gagal dalam merancang Terminal 3 Ultimate ini. Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah lampu-lampu menyilaukan yang menempel di pilar-pilar besar Terminal 3 Ultimate ini. Ternyata memang benar, lampu-lampu yang seharusnya berada di bagian dalam ini tampak sangat menyilaukan mata siapapun yang melihatnya. Terlebih lagi membuat pencahayaan di 3 Ultimate ini cenderung redup dan gelap. Pencahayaannya jadi sedikit aneh, mirip-mirip kalau kita nyalain lampu teplok terus di tempel di dinding.

Nah ada hal lagi yang membuat saya bertanya-tanya kenapa desainnya begitu, yaitu bagian rel berputar bagasinya. Jika rata-rata di bandara lain barang keluar dari lorong yang tertutup karet hitam secara mendatar, tapi tidak di Terminal 3 Ultimate. Barang-barang bagasi akan keluar muncul dari tengah bagian rel yang kemudian terlempar ke bawah menghantam dinding dengan lapisan karet di sana. Mungkin bagi sebagian orang ini tampak biasa saja ya, tapi nggak dengan saya. Kenapa? Ya, hal ini menjadi masalah ketika bagasi kita berisikan barang pecah belah. Memang barang kita sudah dilabeli "fragile" dan sudah dibawa hati-hati oleh petugas pemindah bagasi, namun percuma ketika barang tersebut terhantam dinding karet yang cukup keras itu. 

Selain itu, di beberapa bagian Terminal 3 Ultimate ini masih banyak area gedung atau bangunan yang belum kelar dan terselesaikan dengan sempurna. Lagi-lagi mungkin bagi sebagian orang masa bodoh dengan hal ini, tapi seharusnya ini menjadi concern penting karena debu-debu yang dihasilkan dari pembangunan tersebut kasat mata tak terlihat. Terlebih lagi banyak suara bising pembangunan dari sana-sini yang cukup mengganggu menurut saya. 
pencahayaan terminal 3 ultimate
aneh nggak sih pencahayaannya?
desain bandara terminal 3 ultimate
plafonnya keren, lampunya nggak
pembangunan belum kelar terminal 3 ultimate
masih banyak yang belum kelar, mengganggu!
desain bandara terminal 3 soetta
tapi so far bagis sih ini desain dan konsepnya
desain kaca terminal 3 ultimate
kaca-kaca berukuran besar, mengurangi penggunaan lampu di siang hari
Kemudian setelah pengambilan barang selesai, kita bisa menggunakan troli untuk membawa barang keluar ruangan. Nah, ada tips buat kalian yang ingin naik Uber atau dijemput dengan menggunakan mobil pribadi. Kita nggak bisa naik dari lobi utama di sini seperti di Terminal 1 atau 2. Transportasi online dan kendaraan pribadi roda empat harus masuk ke area parkir dan kita akan di pick-up di sana. Jaraknya dari area kedatangan sampai ke gedung parkir menurut saya lumayan jauh bagi mereka yang sudah (maaf) berumur. 
area luar terminal 3 ultimate
area luar Terminal 3 yang juga luas dan besar
ruang tunggu bis terminal 3 ultimate
di lobi hanya untuk pick up yang naik bis aja
marina bay di terminal 3 ultimate
desain ala-ala Marina Bay di Singapura. haha. cakep lah!
Kesimpulannya menurut saya, Terminal 3 Ultimate ini terkesan terburu-buru untuk dibuka bagi umum. Banyak hal yang masih sangat belum siap, terlebih lagi jika mengutamakan kecepatan maka hasilnya pun akan tidak maksimal. Saya nggak perlu jelasin lagi berapa banyaknya berita tentang kerusakan di Terminal 3 Ultimate ini, mulai dari banjir sampai atap jebol, coba searching sendiri deh. Secara desain menurut saya sih keren, tapi ya itu tadi karena banyak yang belum kelar jadi mengurangi tingkat kekerenannya itu sendiri. Coba lihat saja pilar-pilar jalan layang di depan Terminal 3 Ultimate ini, sama sekali belum di cat dan diperindah. Bikin kesannya jelek banget! Semoga kedepannya banyak perbaikan bagi Terminal 3 Ultimate ini, terlebih lagi ini dikhususkan untuk maskapai terbaik Garuda Indonesia. Malu dong kalau maskapainya bagus, tapi bandaranya jelek?

Comments