Masjid ini sempat menghebohkan karena kabarnya dibangun oleh tentara jin
dalam semalam. Apa iya deh? Haha, ya tentu aja nggak lah woi. Itu hanya isu aja dan terlebih karena
memang pembangunannya benar-benar tertutup. Jadi ketika selesai dan penutupnya
dibuka, masyarakat sekitar kaget tiba-tiba ada bangunan besar berbentuk masjid
di sana, di mana sebenarnya
masjid ini murni dibangun oleh para santri pondok pesantren ini.
Lokasi Masjid ini berada
di Desa Turen dan membutuhkan
waktu sekitar 1 – 1,5 jam dari kota Malang. Ketika sudah sampai di area
masjidnya, banyak banget mobil, motor, bahkan bis pariwisata yang parkir
di sini. Buseeet ini pondok pesantren
jadi objek wisata begini! Bagi yang membawa kendaraan roda empat, enaknya sih
parkir di luar aja, daripada harus masuk ke dalem. Keuntungannya, kita bisa
jalan kaki melewati jalan menuju masjid, dimana di sana banyak toko-toko yang
menjual berbagai macam oleh-oleh khas dari Turen.
|
jalan menuju masjid, mobil bisa lewat tapi ribet |
|
suasana di luar masjid |
|
banyak kaligrafi |
Setelah sampai di dalam pondok pesantrennya, “ini gede banget bangunannya!”. Itulah kesan pertama saat gue melihat Masjid dan Pondok Pesantren Tiban Turen ini. Bangunannya beneran tinggi banget dan bagus, bagus karena di semua bagian bangunannya dibuat dengan ukiran tulisan arab yang menarik. Masuk ke dalam Masjid Tiban Turen kita harus lepas alas kaki, yang nggak membawa kantong plastik, biasanya di depan gerbang masjid ini banyak anak-anak yang menawarkan dan menjual kantong plastik.
Nggak sempet berhenti buat takjub sama bangunan Masjid Tiban Turen ini pas masuk ke dalem. Semuanya tertata dengan rapi sekaligus rumit, rumit karena buanyaaak banget lorong-lorong, jalan kecil, ruangan-ruangan, yang semuanya membingungkan. Gue ke toilet aja jauhnya minta ampun, belok sana belok sini, turun sana naik sini, padahal udah kebelet banget, elah! Begitu juga pas mau wudhu yang letaknya ada di bawah tanah dan banyak pancuran air di sana. Sempet sedikit horror sih pas lewat lorong-lorongnya, karena gelap, lembap, dan sempit, tapi mikir lagi ini kan masjid, hahahah....
|
bagus yaaa lantainya... |
|
banyak kaligrafi yang rumit |
|
kaligrafi emas di salah satu sudut masjid |
|
kaligrafi rumit dan mendetail |
|
ada kolam renangnya |
Bangunan Masjid Tiban Turen ini punya 10 tingkat dan gue sempet naik beberapa lantai, entah sampai tingkat berapa. Masjid dan Pondok Pesantren Tiban Turen ini juga belum sepenuhnya kelar, masih banyak bagian bangunan yang belum selesai pengerjaannya dan belum di cat. Oh iya, ketika kita akan keluar dari masjid ini, kita akan melewati kandang-kandang besar yang berisikan berbagai macam hewan peliharaan para santri di sini, seperti koleksi burung-burung, ayam, kera, dan berbagai unggas lainnya. Mampir aja ke sini, walaupun jaraknya emang agak jauh sih dari Kota Malang.
Comments
Post a Comment