Malang - Jakarta Naik Garuda (Bandara Abdul Rahman Saleh Review)

bandara abdul rahman saleh

Hanya ada 2x penerbangan garuda dari Malang menuju Jakarta, yaitu pada jam 10 pagi dan 12 siang, selain itu maskapai lain lah yang berkuasa. Saya mencoba naik Garuda jam 10 pagi dari Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang. Ekspektasi saya terhadap bandara ini tidak jauh berbeda dengan Adi Sucipto di Jogja, karena bandaranya tidak terlalu besar dan sama-sama menjadi basis dari Pangkalan Angkatan Udara (AU). Benar saja memang, saat dari jalan raya masuk ke area bandara, kita akan disambut dengan tugu pesawat capung dan gapura berwarna biru khas dari Angkatan Udara.

Yap, perkiraan nggak salah bandara ini memang kecil hampir mirip seperti Adi Sucipto Jogja, tapiiii ada satu hal yang membuat Bandara Abdul Rahman Saleh ini berbeda, yaitu pemandangan pegunungannya. Kereen!! Sejauh mata memandang yang ada hanyalah lekak-lekuk pegunungan yang indah.
abdul rahman saleh airport
tampak depan Bandara Abdul Rahman Saleh
terminal kedatangan bandara abdul rahman saleh
terminal kedatangan bandara
kedatangan di terminal abdul rahman saleh
jangan heran kalau banyak mobil berwarna hijau ABRI
Loket check-in Bandara Abdul Rahman Saleh juga nggak besar, karena satu maskapai hanya mempunyai 1-2 counter antrian saja. Setelah proses check-in selesai, kita harus naik eskalator menuju atas untuk masuk ke ruang tunggu. Nah lucunya adalah di ruang tunggu Bandara Abdul Rahman Saleh ini nggak ada telolet-nya (hahaha toilet maksudnya). Jadi sebelum masuk ke boarding gate sebaiknya pergi ke toilet dulu yang berada nggak jauh dari pintu pemeriksaan. Lucu deh beneran! Jadi boarding gate-nya ini ibaratnya mirip kandang, di mana yang di dalemnya udah nggak bisa kemana-mana lagi. Padahal kalau di Adi Sucipto walaupun kecil, boarding gate-nya ada toilet dan malah banyak toko souvenir. Jadi selama nungguin pesawat kita nggak bosen.
garuda indonesia malang jakarta
check-in counter Garuda
Nah tapi walaupun serasa di kandang yang nggak bisa kemana-mana lagi, di boarding gate Bandara Abdul Rahman Saleh ini sama seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai yang punya pemandangan bagus. Pemandangan pegunungan yang luar biasa indahnya membentang dari kanan ke kiri jendela bandara yang besar. Bedanya kalau di Bali, hampir setiap 5 menit sekali ada pesawat yang take-off dan landing. Di Bandara Malang, mungkin ada sekitar 20 menit baru ada pesawat yang pergi atau mendarat. Hahahaha...
penerbangan bandara abdul rahman saleh
hanya ini penerbangannya dalam sehari
boarding room abdul rahman saleh airport
boarding room-nya, mirip terminal bis ya kursinya. haha
pemandangan boarding room bandara malang
pemandangan dari boarding room-nya. keren!
Ya, memang jurusan Malang-Jakarta tiketnya itu jauh lebih mahal daripada Surabaya-Jakarta. Seperti saya mendapatkan tiket Garuda Indonesia seharga 800 ribu per orangnya, bahkan untuk di jam siangnya Garuda memasang harga sampai 1,2 juta sekali terbang. Mahal kan! Kalau mau cari yang murah, Sriwijaya biasanya hanya memasang harga sekitar 600 ribuan saja.

Nah Garuda dari Malang ke Jakarta ini menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800 ER yang mainstream, karena nggak ada yang spesial darinya. Nah ternyata saya baru tahu bahwa penerbangan Garuda di bawah 2 jam ternyata tidak mendapatkan makan berat ya, hanya diberikan snack  saja dan minum. Hmmm... Perjalanan udara Malang – Jakarta ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam saja dan mendarat di Terminal 3 Ultimate yang baru. 
garuda indonesia malang jakarta
udah ngarepin nasi, ternyata roti doang. syedih kak!

Comments

  1. Baru tau Kalo Malang ada bandaranya. Pemasangannya bagus diluar ya, nggak bosen pasti liatnya. Snack box nya lumayanlah,kan bisa ganjel perut tuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, bandara milik AU yang dijadikan bandara komersil. kalau di Jakarta seperti Halim ini yang dibuka untuk umum sekarang.

      Haha lumayan lah dapet, daripada nggak sama sekali. Haha

      Delete

Post a Comment