Situ Gunung Suspension Bridge, Sukabumi: Bravo! Well Done!!
Pertengahan bulan September 2018 kemarin, di Instagram muncul beberapa postingan foto jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara yang ada di Sukabumi (Situ Gunung Suspension Bridge) dan baru-baru ini kang Emil juga mem-posting foto di sana.
Baru Dibuka Setahun Setelah Pembangunan
Sebenernya, pembangunan jembatan gantung ini udah rampung bulan Mei 2017, tapi sampai satu tahun lamanya, belum dibuka untuk umum. Masih dilakukan uji kelayakan supaya jembatan gantungnya benar-benar siap untuk dilewati wisatawan yang berkunjung.
Nah, di pertengahan September 2018 kemarin, Situ Gunung Suspension Bridge ini akhirnya dibuka umum. Jembatan gantung ini berada kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit.
Panjang jembatan gantungnya mencapai 240-245 meter, lebarnya sekitar 2 meter, dan tinggi dari permukaan tanah sekitar 145 meter.
Tujuan utama dibangunnya jembatan gantung di TNGGP yaitu untuk mempersingkat waktu tempuh ke Curug Sawer, karena rute awalnya memutari pegunungan sejauh 30 km selama 1.5 jam. Dengan adanya jembatan gantung ini bisa ditempuh dengan hanya 10-15 menit aja. Waw!
Harga Tiket Masuknya Berapa?
Harga tiket Situ Gunung Suspension Bridge terbagi menjadi dua, pertama Rp18.000 untuk biaya masuk kawasan konservasi TNGGP dan Rp50.000 untuk biaya lewat jembatan gantung ke Curug Sawer. Kalau di total, butuh sekitar Rp70.000-75.000 setiap orang. Asyiknya lagi, biaya itu udah termasuk snack & coffee break yang disediakan oleh pengelola TNGGP. Ntaps!
Pergi ke Situ Gunung Suspension Bridge di hari Senin sekitar jam 8 pagi suasananya sepi. Ketika masuk kawasan konservasi TNGGP, hal pertama yang langsung membuat gue terkesan adalah lahan parkirnya luas banget, kayaknya memang disiapkan untuk menampung kendaraan pengunjung yang bakal membludak kalau musim liburan.
Berjalan kaki sekitar 1 km dari area parkir menuju jembatan gantungnya, kita akan melewati sebuah area hall terbuka yang cakep banget. Kursi-kursi penontonnya dibuat berundak dan terbuat dari kayu jati. Cakep!
banyak petunjuk arah di sini |
Tetap Patuhi Aturannya
Buat nyeberang lewat jembatan gantung nggak bisa sembarangan asal lewat aja. Ada aturan yang harus diikuti, tujuannya untuk mengantisipasi kejadian buruk yang mungkin bisa aja terjadi. Kita akan dipasangi sabuk pengaman yang sebenernya kalau buat foto itu ganggu sih, hehe.., tapi mau gimana lagi demi keamanan mau nggak mau harus dipakai.
Beban maksimal jembatan adalah sekitar 12 orang, jadi ketika pengunjung membludak, sistemnya adalah 12 orang yang sudah ada di tengah jembatan harus berjalan sampai ujung dahulu, baru yang akan menyeberang selanjutnya dipersilahkan melintas.
Keuntungan pergi ke sini bukan weekend adalah punya waktu lumayan lama untuk berfoto dan menikmati pemandangan pas lagi di tengah jembatan. Indaaaaah….. indah bangeeeet! Pemandangan hamparan hutan dengan pepohonannya yang rimbun jadi penyejuk mata saat itu. Terbayang kalau ke sini menjelang sore atau pas kabut turun, suasananya semakin mistis yang keren buat foto-foto.
Sesuai dengan namanya, suspension bridge, emang bener kalau jembatan ini punya efek memantul dari pegas penyangganya. Tapi tenang, efek pantulannya dikit, jadi nggak serem -serem amat pas lewat.
Sungguh ide yang luar biasa dari mereka yang membuat suspension bridge ini sebagai jalan pintas menuju Curug Sawer. Harus diapresiasi. Salut! Terima kasih!
Curug Sawer yang Tertata Apik!
Setelah sampai di ujung jembatan, lanjut berjalan kaki ke Curug Sawer. Jarak dari jembatan ke Curug Sawer nggak jauh, sekitar 1 km aja dan treknya nggak susah buat dilewati. Semuanya udah tertata sangat rapi dan nyaman buat wisatawan.
Curug Sawer tingginya 35 meter dan berada di 1.025 mdpl. Curug Sawer masih termasuk dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pembangunan yang niat bisa dengan mudah kita nikmati dan rasakan, bahkan di depan air terjunnya dibuatkan area berfoto yang ketika dipijak terasa sangat kokoh dan kuat.
curug sawer yang sangat tertata rapi |
adem, nyaman, sejuk di sini |
debit air di bulan Oktober, lumayan deres... |
Kalau ke sini juga jangan heran kalau banyak besi-besi melintang di atas sekitar air terjunnya, karena besi-besi itu adalah salah satu bagian dari mega proyek Kereta Gantung Gunung Gede Pangrango yang katanya udah dimulai dari tahun 2003, mantap! Kalau kereta gantung ini udah jadi, katanya jadi yang terpanjang di Dunia. Wadidaw!
Jadi, kesimpulannya kalau Suspension Bridge di Sukabumi sangatlah worth it buat dikunjungi. Pengelolaannya terasa sangat baik, sehingga berdampak pada kenyamanan pengunjung yang datang. Mantap!
FYI: kemarin ada yang pakai buat pre-wedding, denger-denger dari petugasnya kalau nggak salah biayanya sekitar 2,5juta.
FYI: kemarin ada yang pakai buat pre-wedding, denger-denger dari petugasnya kalau nggak salah biayanya sekitar 2,5juta.
Tempatnya cukup seru, cocok untuk mengisi waktu libur lebaran dan liburan sekolah, terima kasih
ReplyDelete