Warung Inul, Dago: Ketika Foto OOTD dan Nasi Cikur Yang Tak Terpisahkan. Nasi Cikur?

warung inul


Jalan-jalan sama orang Bandung, selalu pengen foto OOTD terus. Pagi-pagi dari hotel berangkat sekitar jam setengah 10 dan sampai di daerah Dago Pakar jam setengah 11. Pergi ke spot favorit buat foto-foto, lokasi tak bernama itu terletak di sebuah jalan yang menuju ke Marbella Suites Hotel, dimana di kanan kirinya berjajar pohon-pohon rindang yang saling menutupi satu sama lain.

Nggak jauh dari area foto-foto ini, Warung Inul bisa kita temui. Pas banget waktunya jam makan siang dan Warung Inul termasuk warung dengan menu masakan Sunda. Warungnya ada di bawah rerindangan pohon yang kalau siang itu terasa adem dan nyaman banget. 


spot foto dago resort
ledom-ledom Bandung bikin iri gayanya
warung inul dago
nih warung Inul-nya, biasa aja kan
warung inul marbella
adem-ademan parkirnya di bawah pohon
Warung Inul ini menyediakan berbagai menu, mulai dari ikan, ayam, ati, ampela, pepes, tahu, tempe, dan lainnya. Tapi ada satu menu yang mungkin diincar setiap yang datang ke sini, yaitu Nasi Cikur. Apa tuh ki? 

Jadi, Nasi Cikur ini adalah nasi yang dimasak dengan campuran kencur dan kemangi. Menjadikan aroma dan rasanya luar biasa menggugah selera makan. Sebenernya agak ragu sama rasanya. Tapi berubah seketika setelah suapan pertama yang bikin alis terangkat spontan bilang “ini, enak!”. 

Enak, beneran enak, baru pertama kali coba rasa nasi kayak gini, karena gue pikir rasanya bakal mirip jamu atau pahit, tapi ternyata nggak. Rasa nasi cikur ini gurih banget dan diiringi dengan aroma kemangi yang muncul, duh!


menu warung inul bandung
menu makannya nih, lumayan banyak
lalapan sunda warung inul bandung
pete yang bergelantungan dengan indahnya
masakan sunda warung inul dago
ikan bakar, ayam bakar, usus, udang, nak semua!
warung inul sunda
dimakan pakai sambel sama nasi anget, beuh!
nasi cikur warung inul
nasi cikuuurnya tuuuh!

Pesan menu lain yaitu Tahu Papih, Gurame Goreng, Pepes Usus. Eh apa itu ki tahu papih? Gue juga baru tau, tapi gue nggak bisa jelasin arti “papih” itu apa, yang jelas ini adalah tahu kuning yang digoreng dan disiram sambel kecap. Rasanya ni cenderung manis sedikit pedes. Sebenernya bisa bikin sendiri sih di rumah ini, hehe.. 

Ikan gurame gorengnya ukurannya nggak terlalu besar, tapi cukup untuk dua orang. Rasanya? Sama aja seperti ikan goreng pada umumnya. Lanjut, ada pepes peda dan pepes usus. Jujur baru pertama kali gue coba pepes peda. Tapi sorry to say, gue nggak suka. Asin bangeeeeet!!! Entah kenapa, lidah nggak mau terima makanan ini, asin dan kok sedikit amis ya? 

Kontras dengan pepes usunya yang enak je! Apalagi pepesnya dihangatkan dulu sebelum sampai di pelanggan buat dimakan. Terakhir, sambelnya Warung Inul ini pedes bro, tapi level pedesnya belum sampai bikin kepala gue gatel dan teliga budeg. Enak!


nasi cikur warung inul bandung
itu di kanan tahu papihnya
pepes warung inul bandung
ini pepes ikan peda-nya, maaf gue nggak suka
warung inul pepes usus
ini mendingan pepes ususnya, gue suka!

Pas bayar, iseng tanya ke tetehnya;

“kenapa namanya Warung Inul?”
"kenapa nggak “Warung Dewi Persik atau Warung Via Valen?”

Si teteh tertawa dan sumringah banget yang menjelaskan tentang Warung Inul ini. Katanya dulu dulu anak yang punya warung suka banget nyetel laginya Inu kenceng-kenceng.  Jadi ketika ada yang lewat di depannya, selalu tau kalau warungnya sering memutar lagunya Inul tadi. Hahahah..aya aya wae! 

Eh iya, satu lagi yang gue suka dari Warung Inul adalah pelayanannya yang ramah banget dari si teteh atau si Ibunya, talkative dan friendly. Ini yang jarang, karena banyak warung makan yang pelayanannya nggak ramah dan justru bikin males mau makan di tempat itu lagi. Selamat makan!

Nasi Cikur: Rp7.000 (9.8 dari 10)
Tahu Papih: 8.5 dari 10
Gurame Goreng: 8 dari 10
Pepes Peda: 5 dari 10
Pepes Usus: 8 dari 10

Comments