Mencoba Gaul di Bawah Payung-Payung Cantik La Plancha Seminyak!
Wuaaaah…. Tempat ini memang luar biasa kece buat
anak muda kekinian, karena tempatnya instagramable. La Plancha seolah
menjadi kunjungan wajib bagi mereka yang datang ke Bali. Nggak salah sih,
karena gue akui tempat ini beneran bagus dan keren.
Lokasinya ada di Seminyak, tips
dari gue, jangan sekali-kali ke sini pakai navigasi google maps,
karena location yang ada di sana itu
ngaco. Terbukti ketika gue ke La Plancha dan mengandalkan google maps atau
waze, nyasar kesana kemari sampai
masuk-masuk gang kecil.
Sebenernya patokannya gampang, kalau udah
ketemu Grandmas Hotel Seminyak, jalan terus aja jangan belok kiri. Lurus terus
sampai mentok, nah baru belok kiri ke jalan kecil yang nggak bisa dilewati
mobil. Ketemu deh La
Plancha, bangunan paling ramai dengan lampion bergelantungan di atas pohon,
cakep banget!
cantik banget kan ini luarnya... |
Gue sengaja mencoba dua suasana
berbeda di La Plancha, yaitu ketika sunset dan malam. Triknya
adalah datang sekitar jam setengah lima sore dan cari kursi berpayung. Kalau
makanan sudah diantar, nggak perlu buru-buru makan dan
langsung menghabiskannya. Tujuannya supaya nggak diusir pelayannya
karena makanannya sudah habis (trik
jahat, tapi ampuh).
Kenapa harus begitu ki? Iya, karena buat mendapatkan duduk di La
Plancha itu nggak mudah dan bahkan harus rela menunggu yang belum kelar. Terbukti, buat mendapatkan duduk di bean
bag berpayung, gue harus sabar melihat dan mencari pengunjung yang hampir selesai makan. Itu khusus yang bean bag berpayung ya, kalau mau duduk yang tanpa payung,
itu jauh lebih mudah
karena lebih banyak yang kosong.
Suasana sore di La Plancha
beneran asyik, duduk santai di pinggir pantai, hamparan lautan, dan jingganya
senja sungguh membuat
pengalaman yang tidak akan terlupakan. Ketika malam, suasana
akan berubah di La Plancha, lampu berwarna-warni di bawah payung-payung di sini mulai dinyalakan, cantik
banget! Suara musik yang tadinya santai, berubah
jadi musik jedak-jeduk kenceng banget.
indah banget nyore di sini |
eh bulenya sadar kamera |
ketika malam, berubah jauh lebih asyik |
lampu-lampunya itu lo yang bikin indah banget |
Oh iya, yang mau duduk di bean
bag ada syarat dan ketentuannya, bukan minimum order, tapi
diharuskan untuk memesan 1 makanan dan 1 minuman. Gue pesan Chicaron,
isinya ikan tuna, ikan mahi-mahi, calamari goreng, yang disajikan dengan saus salsa. Harganya Rp80.000, tapi tenang, porsinya banyak dan
rasanya pun enak.
Temen memesan Cheesecake &
Strawberry Coulis seharga Rp45.000 yang lagi-lagi bisa gue bilang enak, manisnya pas.
Nah, yang menjadi masalah di sini adalah minuman yang kita berdua pesan. Ada Iced Double Espresso seharga
Rp45.000 dan Spring Natural Water seharga Rp20.000. Bayangan gue untuk kopi
espressonya mirip-mirip kafe
kopi pada umumnya, atau paling tidak Starbucks
lah. Tapi di sini? ZONK!
Kaget bukan kepalang ketika yang
datang adalah kopi hitam
dengan gelas kecil dan
rasanya mirip kopi kapal api pakai es batu! DAMN! Begitu juga dengan Spring
Natural Water yang terlihat keren banget namanya. Tapi jangan kaget
ketika yang datang hanyalah air mineral botol biasa ukuran 600ml dengan merek nggak jelas.
tuna, mahi-mahi, + calamari, ini enak dan porsinya banyak |
tuh tuh kopi 45.000 di pojokan itu... Rupiah gue terbuang nggak sepantasnya |
menu makanannya |
menu minumannya, eh nggak ada radler ternyata |
minumannya overpriced! |
Tapi di luar minuman yang mengecewakan, La Plancha gue rekomendasikan buat yang semua mau ke Bali,
beneran asyik dan bagus
banget tempatnya.
Chicaron: Rp80.000 (9 dari 10)
Cheesecake & Strawberry Coulis: Rp45.000 (9 dari 10)
Iced Double Espresso: Rp45.000 (1 dari 10)
Spring Natural Water: Rp20.000 (5 dari 10)
Comments
Post a Comment