Beijing Thing's: Mulai Dari yang Keren sampai hmm.... duh!


Gini gaes, gue saat ini sedang kehabisan konten buat ngisi blog, jadi sorry kalau gue bercerita topik lama lagi ya. Kali ini gue mau membahas dan meringkas hal-hal apa aja yang gue temui selama traveling di Beijing di awal tahun 2018 kemarin, mulai dari hal yang ternyata "bener apa kata orang", hal yang baru pertama kali gue tau, sampai hal-hal yang bikin gue kaget saat melihatnya. Apa aja itu? 


Hal-hal yang bener apa kata orang-orang;
  • Bener kata orang kalau di Beijing, sangatlah banyak orang yang meludah sembarangan dan berbunyi, ewh! Bahkan gue beberapa kali melihat perempuan dengan dandanan yang stylish, mereka nggak sungkan saat meludah di tempat publik seperti stasiun subway yang lantainya berkeramik, padahal di sekitarnya sedang banyak orang lalu lalang lho dan parahnya lagi sedang ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan lantai juga. What the heck!
  • Bener kata orang kalau di Beijing, jarang ada yang bisa berbahasa Inggris, mulai dari mereka yang lalu lalang di pinggir jalan, penjual makanan, petugas di stasiun subway, sampai polisi pun nggak bisa gue ajak berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
  • Bener kata orang kalau di Beijing, hampir 80% nggak ada huruf latin yang tampak dan terlihat. Jangan harap ada huruf latin di restoran, tempat makan, dan produk makanan di swalayan, semuanya pakai huruf pinyin.
  • Bener kata orang kalau di Beijing, toilet umum di stasiun subway jorok. Iya jorok banget, gue dengan terpaksa pup di sana. Di dalam toiletnya ada tempat sampah tapi mereka buang tisu bekas cebok di lantai, terus nggak ada yang mau flush, bau pesing menyengat, dan bahkan di beberapa area toilet di Bandara International Beijing pun begitu. Ewwwwhhh!!!
di stasiun yang bersih seperti ini mereka bisa meludah sembarangan lo
semuanya tulisan pinyin, oh no!
bingung nggak lo mau beli makanan di sini

Hal-hal yang baru pertama kali gue tau;
  • Gue baru tau, kalau toilet di Beijing itu nggak semuanya jorok. Banyak yang bilang jorok, tapi nggak semua kok, toilet umum yang ada di pinggir-pinggir jalan itu termasuk bersih lo. Iya bersih, karena memang ada pengurusnya yang selalu rutin membersihkan.
  • Gue baru tau, kalau banyak banget mobil mewah di Beijing itu nggak diurus. Mobil-mobil mahal dan mewah itu hanya ditaruh di pinggir jalan di gang-gang kecil (Hutong) tanpa ditutupi sarung penutup apapun, dibiarkan sampai berdebu, bahkan sempat gue lihat mobil Lexus untuk menjemur kasur, hahaha.
  • Gue baru tau, kalau gang-gang kecil (Hutong) di sini suasananya tenang, asyik, dan jalan kaki able banget.
  • Gue baru tau, kalau di Beijing semua cashless. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan QR Code/WeChat/dll.
  • Gue baru tau, kalau di Beijing pembelanjaan di swalayan nggak pakai kantong plastik, jadi kita harus menanggung resiko untuk membawa belanjaannya sendiri. 
  • Gue baru tau kalau di musim dingin di Beijing, semua pintu itu ditarik ke luar bukan didorong ke dalam. Kenapa? Supaya angin dingin nggak masuk berhembus ke dalam ketika pintunya didorong bukan ditarik.
  • Gue baru tau kalau di musim dingin di Beijing, harga air mineral ukuran besar lebih murah daripada yang ukuran kecil.
  • Gue baru tau kalau di musim dingin di Beijing nggak ada yang berjualan makanan di pinggir jalan (iyalah Eki!).
  • Gue baru tau kalau di Beijing nggak ada motor berbahan bakar bensin, semuanya listrik dan tanpa suara. Waw!
  • Gue baru tau kalau di Beijing banyak banget sepeda yang berada di sudut-sudut jalan, semuanya disewakan dan sistem pinjamnya melalui QR Code.
  • Gue baru tau kalau di Beijing turis asing diperlakukan istimewa daripada warga lokalnya sendiri (eh di Bali juga gini deh, sedih!).
  • Gue baru tau kalau ada iklan digital keren di subway. Jadi posisi iklannya berada di luar/dinding terowongan subway, nah iklan itu sebenarnya terdiri dari banyak potongan gambar dan baru akan bergerak ketika kita melihatnya dari dalam subway yang sedang melaju kencang, ini keren banget suer!
  • Gue baru tau kalau ada olahraga unik namanya Jianzi, ini mirip bulutangkis, alat yang ditendang itu shuttlecock tapi dengan bulu yang masih utuh dan diberi warna-warni (gambarnya paling atas ya).
ini toilet bersihnya
hadiah gratis di KFC aja harus QR
asyik banget jalan kaki di sini
Hal-hal yang bikin gue kaget;
  • Gue kaget kalau orang Beijing makan mi itu cepet banget, padahal porsinya besar dan banyak. Kenapa? Mitosnya mi yang disantap nggak boleh terputus, kalau putus sama saja kita dengan memutus rezeki.
  • Gue kaget kalau di Beijing itu jarang ada swalayan (Circe K, Seven Eleven, Lawson, Family Mart, dll).
  • Gue kaget ketika tahu kalau penumpang subway di jam kerja itu nggak brutal walaupun penuh dan ramai. 
  • Gue kaget kalau di Beijing ini jarang wisawatan asing berkulit putih, entah karena mereka nggak suka liburan musim dingin atau bagaimana?
  • Gue kaget ketika internetan di Beijing, walaupun sudah pakai VPN, tetep aja nyambung koneksinya itu susah banget.
  • Gue kaget kalau di Beijing itu harga SIM Card mahal banget, kalau di Rupiah-kan bisa sekitar 350.000 - 400.000 dengan kuota yang hanya 2GB aja untuk 1 bulan, what?!
  • Gue kaget kalau warga China itu punya jaringan hiburan sendiri buat nonton video, chatting, dan ber-sosial media lainnya.
  • Gue kaget ketika tau kalau Wi-Fi di Bandara Internasional Beijing itu nggak bisa tersambung secara mudah, mengharuskan kita untuk log-in menggunakan akun WeChat atau nomor SIM lokal. Elah!
ada vending machine masker
lelet semua, bhay!
Nah semoga bermanfaat bagi yang mau ke Beijing ya. Selamat liburan!

Comments

  1. Fakta bahwa Cina punya jaringan sendiri buat chatting, medsos, video, dsb, itu gue udah tau. Sebagai negara komunis, pemerintah mau take control banget dengan kehidupan warganya, selain itu mereka nggak mau data warga mereka di-collect negara asing. Begitu pun dengan fakta bahwa kegiatan jual beli di sana udah cashless banget, even warung makanan pinggir jalan pun udah cashless.

    Nah, yang gue juga baru tau bahwa di sana jarang minimarket atau convenience store nih. Kenapa ya? Di tetangga-tetangganya menjamur padahal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah di sisi lain mereka benar-benar mandiri ya dan jatuhnya super hebat karena mereka nggak mau bergantung dengan negera lain.

      Untuk sistem cashless gue rasa ini sangat membantu dan memudahkan mas, mereka nggak perlu lagi repot membawa uang tunai.

      Iya bener mas, nggak ada yang franchise kayaknya mas. Kalau minimarket lokal ada sih beberapa.

      Delete

Post a Comment