Air Terjun Kedung Gender, Kudus: Gemericik Airnya Menenteramkan
Nggak ada niat
khusus pergi ke Colo, sebuah desa yang berada di Kecamatan Dawe, Kudus,
Jawa Tengah ini. Memutuskan pergi ke sini karena melihat papan arah
bertuliskan "Colo" dan sama sekali nggak ada ekspektasi apapun,
tapi ternyata setelah sampai, indah banget cui!
Jarak Colo dari
Kota Kudus kurang lebih 17 km, dengan waktu tempuh pakai motor sekitar 30 menit. Jalannya terus menanjak dan suhu
udaranya semakin turun. Dingin ki? Iya, ketika naik motor
ke Colo pasti akan langsung terasa kalau suhunya semakin sejuk, karena lokasinya memang berada di kaki gunung, yaitu Gunung Muria.
Ada banyak
wisata yang bisa didatangi dan dikunjungi di Colo, salah satunya adalah wisata religi Makam Sunan Muria. Bener aja, ketika sampai di atas, udah banyak banget orang-orang yang ingin ke sana (ke makam). Selain itu, ada banyak
wisata lain di sini seperti spot gardu
pandang sampai berbagai destinasi air terjun, mulai dari Air Terjun Montel, Air
Terjun Sekar Gading, Air Terjun Watu Gompeng, dan Air Terjun Kedung Gender.
kelihatannya panas, tapi sejuk sebenernya |
hasil kreativitas warga setempat buat menjadikan lokasi wisata yang menarik, cakep! |
melewati banyak pepohonan rindang |
Air Terjun Kedung Gender adalah salah satu air terjun yang ada di kawasan Colo, Muria, Kudus. Tepatnya ada di Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Air terjun ini tingginya 15 meter dengan kedalaman kolam air 1,6 meter. Menurut salah satu warga, baru 2 tahun air terjun ini dibuka untuk wisatawan, tepatnya pada bulan Agustus 2016.
jalurnya udah rapi |
melewati hutan bambu, kalau siang muncul suara berdecit yang khas |
Air Terjun Kedung Gender masih alami banget, hal pertama yang membuktikan kalau air terjunnya masih alami adalah pas mencari lokasinya. Sempet terlewat karena papan petunjuk masih minim. Setelah sampai, lo nggak akan menemukan area parkir motor yang luas, apalagi buat mobil. Ada area parkirnya, tapi kecil.
Belum ada tiket masuknya, kita hanya perlu bayar seikhlasnya, wait what? Iya, di pintu masuknya terdapat kotak bertuliskan “seikhlasnya”. Sempet ngobrol sama penduduk sekitar yang menjelaskan kalau jalur menuju Air Terjun Kedung Gender ini dibangun swadaya oleh warga. Hebatnya lagi, semua tertata rapi dan asri, sehingga nyaman buat pengunjung. Terlihat dari banyaknya tempat sampah, bersihnya lokasi, sampai banyaknya tanaman buah yang hasil panennya langsung di jual di sana. Kemarin gue lihat ada alpukat, jeruk, pisang, dan ada delima.
hahahhaa.... |
Oke, lanjut.
Jarak dari pintu masuk sampai ke air terjunnya sekitar 1,5 km dengan medan
jalan naik turun. Udah biasa lah ya, pasti butuh sedikit perjuangan jalan kaki kalau mau menikmati pemandangan air terjun. Tapi menurut
gue, trek menuju Air Terun Kedung Gender termasuk biasa aja, nggak ekstrem dan terlalu melelahkan.
cakep! |
terbayang betapa indahnya ketika musim hujan tiba |
Saat sampai di air terjunnya, waaawww, sinar matahari yang masuk dari celah-celah pohon dan dedaunan menambah syahdu suasana. Tapi karena gue berkunjung di musim panas, air yang turun mengalir tidak begitu deras.
gemericik air yang tidak begitu deras |
hey, there! |
I'm the big one! |
Di Air Terjun Kedung Gender, belum banyak wisatawan yang datang. Mencoba merendam kaki
dan mencuci muka, brrrrr airnya dingin! Nggak keruh, bening!
Sedangkan kolam air yang ada di bawah air terjunnya berwarna hijau tua.
Bagi yang kelaperan, di sekitar air terjunnya ada beberapa warung yang menyediakan mi instan, teh/kopi, atau sekedar ingin menyantap gorengan aja. Selamat bermain air!
Air Terjun
Kedung Gender: Seikhlasnya (7.5 dari 10)
Comments
Post a Comment