Warung Makan Favorit [Harga] Mahasiswa Jogja
Jogja terkenal akan murahnya biaya hidup, salah satunya
adalah biaya makan di sana. Pas pertama kali gue tinggal di Jogja, sempet kaget dan berceletuk;
“Gila, 5.000 udah bisa makan kenyang dan lengkap di
sini”
Hal itu selalu terngiang-ngiang dan sadar, kalau memang benar, hidup di Jogja itu nggak mahal.
Di Jogja, kalau ada warung makan yang lebih mahal, selisih
1000 aja, pasti mereka peka, siapa mereka? Mereka adalah para mahasiswa yang
sedang hidup merantau di Jogja.
Tau lah sensitifnya mahasiswa kalau urusan duit, haha… Gue
coba iseng nulis ini, barangkali bisa berguna bagi yang mau stay lama
di Jogja karena kuliah, kerjaan, atau mungkin liburan tapi nggak mau
kulineran mahal. Mau coba kulineran enak murah khas mahasiswa Jogja? Di baca ya.
1. Burjoan
Mahasiswa yang pernah tinggal di Jogja kebangetan kalau nggak
tahu Burjo itu apa. Memang sejatinya Burjo itu singkatan dari Bubur Kacang Ijo,
tapi kalau menyebut kata Burjo di Jogja maka yang langsung teringat di kepala
adalah warung makan.
Burjo menjadi warung favorit dan sebagai warung penyelamat
bagi para mahasiswa di Jogja. Selain harganya murah, Burjo di Jogja bukannya 24
jam! Makannya, jangan heran kalau masih lihat mahasiswa keluyuran jam 3 pagi di
Jogja.
Burjo paling gampang ditemukan di area kos-kosan, bahkan kita bisa menemukan Burjo di setiap 5 meter dan hampir semuanya ramai, nggak ada
yang sepi. Apalagi kalau Burjo itu ada yang spesial, misalnya punya siaran TV
kabel atau punya kursinya yang banyak.
Selain itu, setiap ada tayangan bola, pasti Burjo selalu
penuh dan ramai. Gue inget, pas musim piala dunia, setiap malam menjelang pagi,
suara teriak orang-orang dari Burjo di deket kosan bener kedengeran kenceng banget.
Nah, biasanya yang dijual di Burjo ini adalah mi instan, nasi
goreng (dengan rasa seadanya), gorengan, nasi sarden, dan yang paling gue suka
adalah mi dok-dok, di Jakarta nggak ada cui.
2. Kantin Bu Siti
Ini adalah salah satu kantin mahasiswa seantero Jogja yang
paling epic!
Pertama kali buka lokasinya berada di kompleks perumahan
dosen UGM, jangan harap sepi kalau jam makan siang di sini. Kalian bisa aja merelakan
makan duduk di pinggir
jalan karena saking penuhnya.
Tapi karena kebijakan kampus yang melarang rumah dosen
digunakan untuk berniaga/berdagang, membuat warungnya harus pindah ke Demangan. Di Demangan punya tempat yang lebih
bear dan luas, tapi dengan pengunjung lebih sepi. Mungkin masih banyak yang
nggak tau kalau warung Bu Siti ini pindah ke daerah Demangan.
Tapi, di Demangan hanya bertahan sekitar 3 – 5 bulanan aja, setelah itu pindah permanen
sampai sekarang di daerah Karanggayam, Jalan Kaliurang KM.5. Punya tempat yang
lebih kecil dari Demangan, tapi mahasiswa yang dateng ke sini selalu rame
apalagi pas jam makan siang dan pas akhir bulan, beuh…
Terus, kenapa warung Bu Siti ini menjadi favorit
mahasiswa-mahasiswa di Jogja? Ya gimana nggak favorit, karena dengan uang 5.000
Rupiah udah bisa makan pakai nasi, sayur, dan ayam goreng.
Hebatnya lagi itu semua kita ambil sendiri (self
service). Kebayang kan bahagianya mahasiswa kalau udah kayak gini? Tambah
1.000 Rupiah lagi, bisa dapet es teh atau jus buah. Jus buah? Iya, jus buah
cuma 1.000 Rupiah aja satu gelasnya.
Kok bisa murah? Ayamnya tiren ya? Elah, orang Indonesia selalu begitu deh,
sekalinya ada yang murah langsung dicurigai, memang harus waspada, tapi nggak semua kan?
Warung Bu Siti ini murah karena memang potongan ayamnya
kecil, nggak sebesar potongan ayam di warung makan pada umumnya. Intinya adalah
yang penting mahasiswa-mahasiswa ini tetap bisa makan daging dengan harga murah.
Menu sayurnya setiap hari juga gonti-ganti, mulai dari sayur bayem, sayur sop,
sayur kangkung, dll. Cukup berjasa lah pokoknya warung Bu Siti bagi
mahasiswa-mahasiswa Jogja.
3. Waroeng SS
Satu lagi tempat makan yang pasti kalian tau kalau pernah
kuliah di Jogja, namanya Waroeng Spesial Sambal (SS).
Warung SS ini punya banyak banget cabang di Jogja, dan hampir
semua tempatnya nggak pernah sepi. Tapi serame-ramenya tempat ini,
yang mau makan
tetep aja bela-belain
ngantri walaupun lama banget.
Di Warung SS yang spesial adalah sambelnya. Ada banyak macem
pilihan sambel yang bisa kalian pilih, mulai dari yang manis sampai sambel yang
paling pedes. Favorit gue adalah sambel terong, sambel terasi, dan sambel
ijo-nya.
Menu makanan di Warung SS juga beraneka ragam, yang biasa gue
pesen adalah terong goreng, tahu goreng, bandeng goreng, pecel, urap. Kalau
minumannya menurut gue yang enak adalah es cokelat atau jus sawo-nya.
Nah kebetulan semenjak lulus kuliah gue balik lagi ke Jakarta
buat kerja dan ketika tiba-tiba gue ngidam masakannya Warung SS ini dan ternyata
di Jakarta ada! Lokasinya ada di Tanjung Duren, satu-satunya cabang Warung SS
yang ada di Jakarta. Bagi kalian yang penasaran sama sambelnya bisa dateng tuh
ke Tanjung Duren. Dijamin! Nagih!
Pict Source:
Burjoan: http://mojok.co/wp-content/uploads/2014/09/burjo_mojok_Mataram.jpg
Kantin Bu Siti: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG13l5E8F7UZ5pfupF44zh6hmu8q6OL7iHEB6_ne9DrIciB2ZkPABaWRFI8XMyMOuDDx0rs7ZG540mhVdTffgZQ00LFHXdZIC3XyKyNUSWCUXuigsAMZg1ooxGBfa1wygPSUd6uLaCaCJe/s1600/DSC_1340.jpg
WarungSS:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX506CV04C94bjQPM5hdH99AqO4-oXs84E6TYGHfXUttepN1zuc42-z48bP5dbft9CK6Tnh1z9gzi6d6EAno31WrO1shuxLRRKzgWuABBjN8lrOui0KGzzmLGWF2E6T5FNLS-QpXEq0P0p/s1600/PB213707.JPG
Comments
Post a Comment