[MALANG Hari Ketiga] Apel. Bunga. dan Segala Keindahan Alam Kota Batu Malang
Malang Hari ke-3 (4
Januari 2015)
Taman Bunga Selecta - Cangar - Coban Talun -
Alun-Alun Batu - BNS (Batu Night Spectacular)
Taman Bunga Selecta - Cangar - Coban Talun -
Alun-Alun Batu - BNS (Batu Night Spectacular)
Di hari keempat ini gue berencana
untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi, lebih dingin, dan sepertinya lebih mengasyikkan.
Ya, Batu! Sekitar pukul 8 pagi gue mendapatkan sarapan dari guesthouse
lontong sayur pakai kerupuk, mayan lah ya. Setelah sarapan dan kelar mandi, gue
check-out dan melanjutkan perjalanan menuju ke atas lagi. Gue pun
tentunya pindah hotel lagi yang kali ini juga nggak jauh dari pusat keramaian,
yaitu Bunga Matahari Guest House & Hotel. Seperti yang lainnya, gue pun
baru bisa menitipkan tas terlebih dahulu di sini karena memang jam check-in nya
belum dimulai.
Sekitar pukul 10 pagi meluncurlah ke arah Taman Bunga Selecta dan setelah sampai sana ternyata rame pisaaan..!! Semua orang yang sedang di Batu, tujuan favoritnya sepertinya memang ke Taman Bunga Selecta ini. Di area Taman Bunga ini selain disuguhkan dengan hamparan kebun bunga yang bermekaran, di sini juga ada kolam renang berukuran besar. Tapi sejenak gue mikir, apa nggak dingin ya berenang di sana? Hebat! Emang Taman Bunga Selecta menjadi salah satu spot favorit untuk bisa berfoto dan ber-selfie ria. Namun ada satu hal yang sangat disayangkan menurut gue dan terlihat dengan mata kepala sendiri. Apa itu? Ya, ada yang sengaja ingin berfoto dengan bunga-bunga, namun dengan cara yang salah yaitu memetiknya. Bukan satu tangkai, melainkan satu bonggol bagian bunga. Aduh! Come on, people!
Sekitar pukul 10 pagi meluncurlah ke arah Taman Bunga Selecta dan setelah sampai sana ternyata rame pisaaan..!! Semua orang yang sedang di Batu, tujuan favoritnya sepertinya memang ke Taman Bunga Selecta ini. Di area Taman Bunga ini selain disuguhkan dengan hamparan kebun bunga yang bermekaran, di sini juga ada kolam renang berukuran besar. Tapi sejenak gue mikir, apa nggak dingin ya berenang di sana? Hebat! Emang Taman Bunga Selecta menjadi salah satu spot favorit untuk bisa berfoto dan ber-selfie ria. Namun ada satu hal yang sangat disayangkan menurut gue dan terlihat dengan mata kepala sendiri. Apa itu? Ya, ada yang sengaja ingin berfoto dengan bunga-bunga, namun dengan cara yang salah yaitu memetiknya. Bukan satu tangkai, melainkan satu bonggol bagian bunga. Aduh! Come on, people!
bunga-bunga yang bermekaran cantiknya |
kolam renang yang berukuran besar dan ramai oleh pengunjung |
Setelah puas berada di Taman
Bunga Selecta ini, gue kembali melanjutkan perjalanan ke atas lagi. Sebenernya
kami berdua bingung dan nggak tau harus mbolang ke mana lagi saat itu. Selama
perjalanan menuju atas, gue melihat papan plang petunjuk arah bertuliskan
"Cangar". Gue pun sebenarnya nggak tau apa Cangar itu, entah sebuah
daerah atau nama tempat wisata. Namun, ketika sampai di sana, huaaaah pemandangan
alamnya indah banget, sejauh mata memandang yang ada hanyalah perbukitan hijau
bikin adem mata dan pikiran.
Satu hal yang nggak akan pernah
kalian lupakan pas jalan-jalan di daerah Batu adalah banyaknya pedagang apel di
pinggir jalan, hampir setiap meter ada yang berjualan apel di sini. Nah,
sebenernya dengan banyaknya penjual apel di sini akan memberikan keuntungan
tersendiri bagi lo yang ingin membeli apel, karena bisa mendapatkan harga
semurah mungkin, tentunya dengan cara menawarnya terlebih dahulu. Logikanya
adalah;
- Mereka sebagai penjual nggak mungkin mematok dengan
harga mahal apelnya, karena pasti mereka sudah sadar harus bersaing
mendapatkan pembeli, diitambah dengan jarak sesama penjual yang nggak
sampai 3 meter.
- Terlebih lagi apel di sana bukanlah buah musiman
yang sulit didapatkan, hampir setiap bulan mungkin mereka akan memanen
apel yang melimpah ruah.
- Apel adalah buah yang gampang banget matang, dalam
jangka waktu 3-5 hari buah ini mungkin sudah nggak fresh lagi
untuk bisa dimakan.
Jadi intinya, pedagang apel di
sini (*menurut pendapat pribadi gue nih ya) akan mementingkan dagangan buahnya
terjual habis dengan harga murah dan menjadi Rupiah ketimbang nggak laku karena
mematok harga yang mahal. Selamat membeli apel!
Oke, kembali ke cerita perjalanan. Nah, sepanjang jalan menuju Cangar ini nggak hanya pedagang apel aja yang bakalan lo temui, lo akan melihat banyak kebun apel milik warga yang dibuka untuk umum, yaitu wisata petik apel. Lagi-lagi jangan takut untuk mampir dan dipatok harga yang mahal, di sini semua masih terjangkau dan masuk akal untuk harga apelnya.
Oke, kembali ke cerita perjalanan. Nah, sepanjang jalan menuju Cangar ini nggak hanya pedagang apel aja yang bakalan lo temui, lo akan melihat banyak kebun apel milik warga yang dibuka untuk umum, yaitu wisata petik apel. Lagi-lagi jangan takut untuk mampir dan dipatok harga yang mahal, di sini semua masih terjangkau dan masuk akal untuk harga apelnya.
Sebenernya di daerah Cangar ini
ada sebuah objek wisata berupa pemandian air panas, namun gue nggak mengetahui di
mana letak pasti tempatnya. Lagipula, saat itu gue udah berjalan cukup jauh
dengan suhu yang semakin dingin. Gue udah nggak kuat dengan suhu di sana saat
itu, terlebih lagi rintik hujan pun turun semakin deras. Akhirnya memutuskan
untuk putar balik dan kembali ke arah Kota Batu. Saat perjalanan turun ke arah
Batu, ada papan petunjuk jalan menuju salah satu objek wisata lain di sini,
yaitu Coban Talun. Lo akan masuk ke sebuah gang kecil dan sampai bertemu dengan
gapura besar tanpa penjagaan sama sekali di sana. Masuk aja terus sampai
melihat sebuah warung kecil di kiri jalan dan banyak terparkir kendaraan roda
dua dan empat di sana.
Mulai dari sanalah petualangan yang cukup menantang dimulai. Lagi-lagi lo nggak akan mendapatkan jalur tracking yang mudah untuk melihat sebuah air terjun. Begitu juga dengan Coban Talun dengan jalurnya yang cukup panjang, jauh, dan ekstrem. Kedua adalah setelah menyeberang sungai yang airnya dingin itu, lanjut mengikuti jalan setapak di sana. Jalurnya terbilang licin dan becek karena memang saat itu baru saja turun hujan. Nah, ada di mana gue kebingungan untuk mencari sebuah jalur karena jalan setapak tersebut pecah bercabang menjadi 2 bagian. Keputusan pertama yang mengarahkan gue pada jalur yang salah, di mana justru pergi ke bagian atas dari air terjun ini. Ketiga, lo masih harus menuruni jalanan yang lumayan curam, licin, dan banyak rintangan dari ranting-ranting pohon yang menghalangi. Jangan sekali-kali berkunjung ke sini menggunakan sandal biasa ataupun sepatu gaya, karena benar-benar licin dan rentan terpeleset. Tapi emang semua rintangan tersebut akan terbayarkan dengan suguhan pemandangan air terjun yang indah dari Coban Talun ini. Aliran air yang deras dan jernih membuat air terjun ini semakin diminati oleh banyak para wisatawan yang datang. Airnya juga terbilang dingin dan seger banget kalau lo bisa mencoba merasakan sensasi mandi dan bermain air di sini, gue sih nggak kuaaat.. Nggak bawa ganti juga, sayang banget sih emang.
Mulai dari sanalah petualangan yang cukup menantang dimulai. Lagi-lagi lo nggak akan mendapatkan jalur tracking yang mudah untuk melihat sebuah air terjun. Begitu juga dengan Coban Talun dengan jalurnya yang cukup panjang, jauh, dan ekstrem. Kedua adalah setelah menyeberang sungai yang airnya dingin itu, lanjut mengikuti jalan setapak di sana. Jalurnya terbilang licin dan becek karena memang saat itu baru saja turun hujan. Nah, ada di mana gue kebingungan untuk mencari sebuah jalur karena jalan setapak tersebut pecah bercabang menjadi 2 bagian. Keputusan pertama yang mengarahkan gue pada jalur yang salah, di mana justru pergi ke bagian atas dari air terjun ini. Ketiga, lo masih harus menuruni jalanan yang lumayan curam, licin, dan banyak rintangan dari ranting-ranting pohon yang menghalangi. Jangan sekali-kali berkunjung ke sini menggunakan sandal biasa ataupun sepatu gaya, karena benar-benar licin dan rentan terpeleset. Tapi emang semua rintangan tersebut akan terbayarkan dengan suguhan pemandangan air terjun yang indah dari Coban Talun ini. Aliran air yang deras dan jernih membuat air terjun ini semakin diminati oleh banyak para wisatawan yang datang. Airnya juga terbilang dingin dan seger banget kalau lo bisa mencoba merasakan sensasi mandi dan bermain air di sini, gue sih nggak kuaaat.. Nggak bawa ganti juga, sayang banget sih emang.
pemandangan lain menuju Cangar |
pemandangan arah turun dari Cangar ke Batu |
jalur menuju air terjun yang semakin ekstrim |
gunakanlah sandal gunung |
indahnya Coban Talun |
airnya beneran dingin banget |
Selepas dari Coban Talun, gue
memutuskan kembali ke penginapan untuk beristirahat. Barulah sekitar pukul 7
malam kembali keluar dan menuju ke Alun-Alun Kota Batu. Perjalanan menuju
alun-alun di malam hari melewati sebuah jalan besar di daerah sekitar Museum
Angkut, gue berhenti sebentar karena view
di sana bagus banget. Alun-Alun Kota Batu menjadi destinasi wisata yang sangat
populer dan termasuk banyak dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Batu. Di
sini bukan sekedar alun-alun dengan tanah kosong seperti alun-alun pada umumnya
ya. Tapi banyak sarana rekreasi dan bersantai yang bisa dinikmati dan digunakan
oleh pengunjungnya. Bangunan-bangunan lucu berbentuk buah-buahan juga menjadi
daya tarik tersendiri dari Alun-Alun Kota Batu ini. Ada satu kuliner enak di dekat
Alun-Alun Batu ini, yaitu Pos Ketan. Ini adalah kuliner khas Batu yang berupa
sajian ketan dengan banyak pilihan topping di atasnya. Namun
pas gue mau ke sana, melihat antriannya yang super panjang membuat gue
mengurungkan niat mencoba pos ketan ini. Risiko traveling di high
season yang seperti ini dan lo harus bisa memakluminya. Jangan seperti
gue yang menyerah begitu saja, payah lau ki.
Tapi nggak hanya Pos Ketan yang
bisa lo cobain di sini sebagai kuliner legendaris Kota Batu, di seberangnya
terdapat kios Susu Murni Ganesha. Lo bisa nyobain langsung di tempat atau
membelinya untuk dibawa pulang. Susu murni hangat ataupun dingin sebagai
penyemangat lo pas berlibur di Batu. Selain itu jangan lupa beli yoghurt yang
dijual di kios susu ini, rasanya enak dan asli buatan rumahan.
Setelah puas menjelajahi dan
bersantai di Alun-Alun Kota Batu, gue melanjutkan perjalanan menuju BNS (Batu
Night Spectacular). Jarak dari alun-alun ke BNS nggak terlalu jauh,
hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan motor. Menuju BNS, lo akan
melewati Batu Secret Zoo yang terlihat megah di malam hari karena lampu-lampu
yang menyoroti seluruh bagian bangunannya. Nah, BNS ini kalau di Jakarta
mungkin seperti Dufan kali ya, namun yang berbeda adalah lokasinya terletak di
dataran tinggi dan hanya dibuka pada malam hari. Membuat suasana bermain
menjadi lebih menyenangkan ditambah dinginnya suhu udara Kota Batu. Tentunya yang
membuatnya lebih menarik lagi adalah lampu-lampu dari berbagai wahana yang
menyala terang dan meriah banget.
kota Batu dari atas (maaf blur) |
susu murni + yoghurt "Ganesha" Batu, Malang |
Kota Wisata Batu |
bersantai malam di Alun-Alun Batu |
makan nasi goreng depan Masjid An-Nuur, Batu |
Gue membeli tiket biasa sebesar
20.000 Rupiah, bukan tiket terusan seharga 100.000 Rupiah. Bedanya apa? Ya,
jika membeli tiket biasa, kita hanya punya akses masuknya aja. Sedangkan jika
kita membeli tiket terusan, maka akan mempunyai akses bebas untuk menaiki semua
wahana permainan yang ada di sana. Area BNS ini cukup luas dan banyak wahana
yang cukup familiar seperti di Dufan. Namun, ada beberapa wahana yang berbeda
dan sangat menarik dicoba, seperti sepeda gantung dan gravitron. Gue pun
mencoba sepeda gantungnya dan membuat gue mati kutu pas lagi di atas. Ini wahana
seru-seru nyeremin, karena emang kita semua yang mengontrol sepeda tersebut di
atas rel besi. Harus bener belokinnya dan harus stabil pas mengayuh sepedanya,
kalau nggak bener rasanya itu seperti sepedanya mau jatoh dan lepas dari
relnya, payah lau ki.
Namun, terlepas dari rasa takut
gue naik sepeda gantung, pemandangan yang bakal lo dapetin pas lagi di atas ini
beneran luar biasa indahnya. Pemandangan lampu-lampu kota dengan latar
pegunungan yang saat itu sedang cerah membuat sepedaan semakin menyenangkan
(pret!). Lagi-lagi ditambah suhu dingin Kota Batu yang bikin tambah seru. Gue
juga sempet nyobain wahana rumah hantu yang nggak serem, haha songkil lau ki.
Ternyata ini seperti mainan perang bintang di Dufan, jadi kita harus menembaki
hantu yang ada di sana, aneh.
Nah seperti sebelumnya gue bilang, ada satu wahana lagi yang menurut gue nggak ada di tempat lain, namanya Gravitron. Bentuk luar wahananya mirip UFO yang kemudian berputar dengan sangat kencang, di mana wahana ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kita bisa melawan gravitasi. Saat di dalam wahana, kita akan disuruh nempel di dinding dengan bantalan empuk di belakangnya. Instruktur berada di tengah wahana ini dan mengatakan jangan melihat ke arah bawah jika lo nggak mau pusing. Kemudian, wahana mulai berputar perlahan sampai kemudian berputar cepat dan kencang. Efeknya adalah ketika akan mengangkat tangan atau kaki sendiri itu rasanya benar-benar aneh, jadi gue bisa menyimpulkan “oh ini yang namanya melawan gravitasi?”.
Nah seperti sebelumnya gue bilang, ada satu wahana lagi yang menurut gue nggak ada di tempat lain, namanya Gravitron. Bentuk luar wahananya mirip UFO yang kemudian berputar dengan sangat kencang, di mana wahana ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kita bisa melawan gravitasi. Saat di dalam wahana, kita akan disuruh nempel di dinding dengan bantalan empuk di belakangnya. Instruktur berada di tengah wahana ini dan mengatakan jangan melihat ke arah bawah jika lo nggak mau pusing. Kemudian, wahana mulai berputar perlahan sampai kemudian berputar cepat dan kencang. Efeknya adalah ketika akan mengangkat tangan atau kaki sendiri itu rasanya benar-benar aneh, jadi gue bisa menyimpulkan “oh ini yang namanya melawan gravitasi?”.
salah satu toko souvenir di BNS |
wahana anak-anak di BNS |
wahana yang tidak asing seperti di Dufan |
REVIEW HOTEL:
Nama: Bunga Matahari Guest House & Hotel
Reservasi: Pegipegi.com
Harga: Rp. 150.000,-/malem
(Fan), without Breakfast
Lokasi: Lokasinya nggak jauh
dari Museum Angkut, terus di depannya itu ada Alfamart. Jadi jangan takut
kehabisan stok cemilan, haha. Kalau pagi di depan juga banyak yang jual sarapan kaki lima yang enak.
Kebersihan: Kebersihan dari guest house ini relatif lah ya. Cuma
memang kamarnya serasa agak lembap jadi di beberapa bagian tembok ada yang berjamur.
Pelayanan: Pelayanan guest house ini bisa diacungi jempol, front
office-nya ramah dan baik. Gue saat itu sempet nitipin tas dulu, sebelum pada
akhirnya check-in di sore hari.
Harga: 150.000 untuk high
season adalah sebuah harga yang luar biasa murah menurut gue, ya sekali lagi tipsnya
adalah ketika akan pergi di high
season adalah pesanlah jauh-jauh hari (entah itu hotel ataupun tiket
transportasinya)
Sarapan: Jangan salah 150.000 di sini udah dapet sarapan lo. Nasi
goreng enak lengkap dengan selada dan timun dan yang bagusnya adalah selain
makanannya diantar ke kamar, penyajiannya juga ditutup dengan plastik wrap.
PENGELUARAN:
Taman
Bunga Selecta: Rp 25.000
Bensin:
Rp 20.000
Apel
Malang: Lupa euuy harganya
Retribusi
Coban Talun: Rp 7.500/orang
Jajan
Bakso Tusuk: Rp 10.000
Parkir
Alun-Alun Batu: Rp 2.000
Susu
Murni + Yoghurt: Rp 30.000 (kalo gak salah ya)
Nasi
Goreng: Rp 10.000
BNS: Rp 30.000
Rumah Hantu: Rp 12.500
Sepeda Gantung: Rp 12.500
Gravitron: Rp 15.000
TOTAL: Rp 144.500,- (Belum Apel Malang)
BNS: Rp 30.000
Rumah Hantu: Rp 12.500
Sepeda Gantung: Rp 12.500
Gravitron: Rp 15.000
TOTAL: Rp 144.500,- (Belum Apel Malang)
bagus banget taman bunganya, dari dulu selecta memang masih tempat idaman wisata kegemaran di keluarga saya. pemandangan bunga yang indah dan sejuk masih nggk ada bosannya
ReplyDeleteMemang indah tempat ini, kalau bukan musim libur mungkin akan lebih nyaman.
Delete