RM Ikan Cere Ibu Tini, Cisauk: Perpaduan Sempurna Gurih Renyahnya Ikan dan Sambel Dadak
Gue mau cerita dulu, karena gue harus berterima kasih atas liputan yang gue tonton dari satu YouTuber unik yang pernah ada, yaitu EnjoyAja. Berkat liputan dia, gue tau tempat ini, namanya Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini.
Dia itu unik karena sering banget mendatangi tempat makan yang nggak mainstream alias jarang orang tau atau bahkan nggak ada yang tau. Nice bro! Pas nonton tayangannya, gue kaget karena tau lokasi Rumah Makan Ikan Cere Ibu Tini ini deket banget sama lokasi di mana gue tinggal saat ini, yaitu Tangerang Selatan. Waw waw waw!!
Di Mana Lokasinya, Ki?
Lokasi Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini berada di Setu, Kranggan, Kota Tangerang Selatan. Hanya berjarak sekitar 3-4 km dari Stasiun Cisauk. Tenang aja, udah ada titiknya di Maps, jadi saran gue kalau mau ke sini harus nyalain Google Maps/Waze. Simpel.
Kebetulan ada tanggal merah di hari Rabu, 3 April 2019 dan sekitar jam 10 pagi gue berangkat dari kost di Rawa Buntu menuju Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini ini.
Kalau dari jalan raya, kita nggak bakalan melihat papan petunjuk bertulisan “Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini”, karena yang ada adalah tulisan “Selamat Datang di JPC Bike Park”, wait what? Iya, sepertinya ini adalah kawasan rute untuk para pesepeda. Masuk aja ke dalam gangnya, karena jalurnya udah bener. Terus aja berkendara dan jangan ragu kalau jalan mulai hancur, rusak, becek, dan berlumpur. Iya, jalurnya udah bener, tenang aja.
Ketika navigasi di peta mengatakan kalau lo sudah sampai, jangan kaget ketika dari kejauhan sudah melihat banyak mobil terparkir berjajar di kanan dan kiri. Bukan tanpa alasan, karena biasanya di mana ada keramaian maka di situ ada kenikmatan. Selamat datang di Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini, Cisauk, Serpong.
bener-bener becek kalau habis hujan euy... dan lihat mobil-mobil yang berjajar di sini... |
di sekitarnya banyak penjual gorengan, dawet, dan perintilannya |
Bingung Cara Memesannya
Ternyata, Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini benar-benar sudah banyak yang mengenal. Terbukti dengan ramainya suasana di sini saat hari libur, penuh, penuh banget.
Lalu, kebingungan terjadi ketika akan memesannya, karena semua orang yang datang tumpah ruah berada di dalam dapur Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini ini. Sampai kemudian pertanyaan itu terjawab dengan sendirinya, yaitu kita mengambil sendiri apa yang kita mau di sini.
saya melewatkan berbagai macam kerupuk ini, yaaah... |
salah satu area makan di sini |
ini suasana pawonnya |
nah ini orang-orang pada mau ngambil lauk, riweuh banget... |
Ada seorang Ibu yang akan bertanya “untuk berapa orang?” dan setelah itu kita akan diambilkan piring kosong dan satu piring berisi lalapan, selebihnya? Ambil sendiri.
(Tapi momen ambil sendiri ini hanya karena kondisi warungnya lagi ramai ya, kalau hari biasa atau nggak ramai kita hanya tinggal bilang untuk berapa porsi dan pilih menu tambahannya, lalu duduk, nanti makanan akan diantar).
Pilihan Menu Makannya
Semua menu tersaji di atas meja makan yang berada di dalam dapurnya, mulai dari nasi putih, lalapan, sambel mentah (dadak), berbagai macam ikan goreng atau pecak (gabus, mujair, cere, tawes), ayam goreng, tahu tempe goreng, oseng oncom, balado terong, pepes ikan peda, jengkol goreng, pete, sampai sayur asem.
Pilihan ikannya bervariasi setiap hari, karena bergantung dengan hasil tangkapan nelayan dari Sungai Cisadane yang berada di belakang area Rumah Makan Ikan Cere Ibu Tini di Cisauk ini.
Sayangnya, di hari libur ini dan sudah terlalu siang datangnya, gue kehabisan ikan cerenya. Ikan cere yang dimaksud di sini adalah ikan-ikan kecil yang hidup di Sungai Cisadane, seperti ikan wader. Istilah ikan cere bukanlah ikan kecil-kecil yang ada di selokan itu ya, bukan. Hahaha…
Rasanya Gimana, Ki?
Walaupun gue kehabisan ikan cere-nya (yang sudah terbayang super renyah saat disantap), tapi gue mendapatkan satu porsi ikan gabus yang ukurannya terbilang besar. Daging ikannya tebel dan tekstur ikan gabus yang digoreng deep fried dengan kayu bakar ini masih renyah banget.
Semakin nikmat ketika daging ikannya bertemu dengan sambal dadak yang seger banget dan tentunya pedes, bikin keringat perlahan-lahan keluar dari dahi dan membuat nafsu makan siang itu bertambah. Mantap!
Rasa oseng oncomnya juga enak, walaupun akan terasa sedikit asin bagi sebagian orang. Lalu, rasa balado terongnya punya tingkat pedes yang pas.
Bagi yang suka ikan peda, pepes di sini ada rasa sedikit pedesnya dari cabe rawit yang dikukus barengan di dalam daun pisangnya. Aroma amis dari ikannya juga nggak terlalu menyengat.
Nah lalapan daun singkongnya ini nggak pahit dan langsung dipetik dari kebun yang berada di belakang Rumah Makan Ikan Cere Ibu Tini ini.
Oh iya, menurut penuturan temen, rasa jengkol gorengnya enak. Tapi gue nggak nyobain ya.. hehe.. Well, semua oke buat makanan yang gue sebutin di atas.
ini ikan peda-nya enak pisan dan itu sambel dadaknya ngitip di ujung, hehe... |
segini banyak lho dan mengenyangkan.. |
Tapi, ada yang sangat disayangkan di Rumah Makan Ikan Cere di Cisauk ini, karena gue mendapatkan nasi yang nggak panas. Buat sebagian orang, nasi yang nggak panas akan mengurangi kenikmatan menyantap lauk-lauk lainnya di sini. Perkiraan gue ini terjadi karena kondisi yang terlalu ramai, jadi dapur nggak siap nasi panas. Kalau nggak ramai kayaknya bakal disajikan nasi yang panas.
Lalu, menurut penuturan temen yang suka sayur asem, katanya sayur asem di Rumah Makan Ikan Cere Cisauk ini kurang mantep.
Berapa Harganya, Ki?
Well, sempat terjadi miskomunikasi dengan si penjualnya ketika akan membayar makanan yang disantap di sini. Intinya, kalian makan di sini bilang aja sekian porsi, jangan bilang dan terucap kata “tambah ini, tambah itu”. Kenapa? Karena kata “tambah” menurut penjualnya berarti kita menambah dari porsi sebelumnya.
Gue berdua dengan teman pergi ke Rumah Makan Ikan Cere Ibu Tini di Cisauk ini. Mendapatkan dua porsi nasi, ikan gabus goreng, ikan tawes goreng, sayur asem, lalapan daun pepaya dan timun, sambel dadak, pepes ikan peda, tumis oncom, balado terong, jengkol goreng, dan dua gelas teh tawar hangat.
Pas mau pulang gue mengambil dua bungkus keripik pisang untuk dibawa pulang dan membayar total makan di sini sebesar Rp80.000. Jadi satu porsi untuk satu orang makan di sini adalah Rp35.000 dan satu bungkus keripik pisangnya Rp5.000. Murah nggak menurut kalian?
Rumah Makan Ikan Cere Bu Tini di Cisauk ini cocok banget bagi yang suka makan khas Sunda dengan model warung sederhana seperti ini, apalagi kita akan ditemani semilirnya angin dari hamparan sawah di sekitarnya. Masih kurang? Asap pawon (dapur) juga akan membawa kita nostalgia akan kampung halaman.
Tapi nih ya, sepertinya akan jauh lebih nyaman dan mengasyikkan ketika ke sini di hari biasa atau bukan di hari libur atau weekend. Hehe… Selamat makan!
Ikan Gabus Goreng (9/10)
Pepes Ikan Peda (8/10)
Oseng Oncom (7.8/10)
Sambel Dadak (8.8/10)
Balado Terong (7.5/10)
Sayur Asem (6.5/10)
Lhooo ini deket Stasiun Cisauk, toh? Nggak jauh dari rumahku berarti. Baru tahu kalau ada rumah makan ini. Jadi penasaran gimana rasanya. :D
ReplyDeleteIya mba Sintia, daerah Cisauk situ deket Sungai Cisadane. Dateng pas weekday mba atau weekend pas baru buka sekitar jam setengah 10an.
DeleteKalau kesiangan habis2an mbak lauknya. Sedih.
jd penasaran, deket dari rumah tuh
ReplyDeleteselamat mencoba, staf safe mba!
DeleteThank you for sharinng
ReplyDelete