Coban Pelangi, Malang: Sekarang Gue Tahu Kenapa Dinamakan Air Terjun Pelangi



“Ah serius dibalik air terjun ini padang savana Gunung Bromo??!!”
“Ah Bromo tinggal selangkah lagi!”

Ya itulah kata-kata yang tepat ketika gue sampai di Coban Pelangi, bukannya kagum atas keindahan air terjunnya tapi malah apa yang ada di baliknya. Apa itu? Ya, kawasan wisata Gunung Bromo. Hahahahha....saya belum pernah ke Bromooooo...!! Jadi kebayang betapa excited-nya saya membayangkan hal itu, noraaak lu ki!!

Okelah lupakan cerita gue di atas. Jadi, Coban Pelangi menjadi air terjun dengan jarak tempuh yang paling jauh, paling ekstrim, dan paling indah yang pernah gue datangi. Seperti Coban Talun, Coban Pelangi juga nggak gue rencanakan sebelumnya dan nggak masuk agenda wisata untuk didatangi. Coban Pelangi didatangi ketika gue melihat papan petunjuk setelah dari Pantai Bajul Mati.

Pertama kali memutuskan membelokkan kendaraan ke Coban Pelangi karena gue pikir mungkin jarak dari jalan raya nggak terlalu jauh. Tapi semua itu berubah ketika sudah belok dan nggak sampai-sampai. Bertemu dan bertanya kepada warga sekitar yang mengatakan bahwa tinggal lurus saja mengikuti jalan, jalan yang memang ternyata masih jauh. 20 menit berlalu, jalurnya masih biasa dengan perumahan warga dan sawah-sawah, lalu 10 menit selanjutnya barulah jalanan berubah ekstrim dan menanjak. Peradaban manusia semakin sedikit karena yang terlihat hanyalah jurang-jurang dan pemandangan pegunungan yang sedikit tertutup kabut. Semakin jauh menanjak semakin dingin suhu udara saat itu, sampai gue kembali melewati sebuah desa yang banyak terparkir jeep-jeep besar dan motor trail. Gue pun sedikit bergumam “ini kenapa banyak jeep dan trail ya? Apa iya deket Bromo?”. Ternyata prediksi gue benar ketika bertemu dengan penjaga tiket retribusi yang di kertasnya bertuliskan “Kawasan Wisata Bromo dan Semeru”. Kaaaan beneeeer!! Nah setelah pos retribusi, jalanan semakin nggak karuan karena rusak dan berlumpur. Bahkan ada titik dimana kita harus bergantian melewati kayu yang ditaruh di atas kubangan lumpur yang dalam. Tapi diluar dari jalanan yang serem dan ekstrim, ketika melihat kanan kirimu akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya.

menuju coban pelangi
ini desa yang saya maksud
desa dekat coban pelangi
di sini udaranya udah dingin banget
Sesampainya di Coban Pelangi, saya langsung menghela napas yang panjang karena akhirnya sampai juga! Ternyata eh ternyata, walaupun jaraknya jauh dari kota dan peradaban manusia, tempat ini ramai. Gue kemudian membayar tiket masuk sebesar 6.000 Rupiah, murah. Setelah itu kita masih harus menuruni banyak anak tangga untuk bisa mencapai ke air terjunnya, terasa melelahkan memang tapi bakalan dibayar dengan sajian pemandangan air terjun yang menakjubkan.

“Kok airnya cokelaaaaat!!!” Ya, itu kata yang terucap ketika pertama kali melihat air terjunnya. Iseng-iseng bertanya kepada seseorang yang sepertinya sudah pernah atau tau banget Coban Pelangi ini. Menurut si bapaknya bahwa di kawasan Bromo curah hujannya lagi tinggi, nah material-material di sana terbawa air dan Coban Pelangi merupakan jalur dari aliran airnya itu. Ah oke oke gue mengerti!

Namun, ada satu hal yang membuat gue takjub dan terkagum-kagum. Ketika lagi asyik-asyiknya menikmati pemandangan air terjun, tiba-tiba sinar matahari kembali muncul dan menyinari air terjun di sana. Hal itu lantas memunculkan pelangi yang indah di samping air terjun yang sekaligus menjawab pertanyaan “kenapa air terjun ini dinamakan Coban Pelangi?” Girang banget liat pelangi disamping air terjun! Momen indah itu ternyata nggak berlangsung lama, hanya 5 menitan aja dan matahari pun kembali pergi tertutupi awan kelabu.

jalur ke coban pelangi
trek dari parkiran menuju air terjun
trek jalan ke coban pelangi
jalurnya udah rapi dan aman
petunjuk arah ke coban pelangi
banyak petunjuk arahnya
kuda di coban pelangi
bisa naik kuda juga kalo capek
perjalanan menuju coban pelangi
bakal melewati jembatan ini
sungai di coban pelangi
mulai aneh, kok airnya cokelat?
air terjun coban pelangi
tapi ini dia dan alasan kenapa dinamakan Coban Pelangi!

Ketika beristirahat di pos tiket masuk karena kelelahan menaiki anak tangga, gue sempat mengobrol dengan salah seorang petugas di sana. Katanya memang betul nggak jauh dari sini dan di balik air terjun ini adalah kawasan savana Gunung Bromo, tepatnya bukit teletubbies-nya Bromo. Aaaaaaaaaa!!! Sayang sekali memang karena saat itu gue nggak merencanakan ke Bromo karena masalah budget yang nggak mencukupi.

Comments