Staycation Terakhir Sebelum Pandemi Corona (Part 1)
Halo semua, maaf jarang buat postingan artikel baru, karena situasi akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 merupakan yang terberat buat gue.
Ya, ada masalah sedikit yang harus diselesaikan, sampai bertemu di bulan Maret, di mana kita sedang menghadapi perjuangan melawan virus covid-19 di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Semoga kalian semua aman dan baik-baik aja ya, udah pada #DiRumahAja, jangan bandel, kita hitung-hitung support para pejuang medis yang lagi bantu korban positif corona.
Rasa bosan pasti ada, gue pun merasakannya yang udah hampir 1,5 bulan WFH (Work From Home). Tapi lama-lama gue sara, kalau kita itu lagi bahu membahu memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. So, stay safe, stay fit, dan stay healthy felas!
Lanjut ya ke cerita liburan terakhir gue sebelum corona ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO di pertengahan bulan Maret 2020.
Staycation di Mandevilla Lembang, Bandung
Udah lama keluarga pengen pergi ke Bandung, bahkan dari awal tahun, namun karena banyak hal yang harus diurus, kami terus menunda untuk pergi.
Sampai akhirnya di weekend awal Maret 2020, kami sekeluarga pergi ke Bandung dan memutuskan untuk menginap di Mandevilla Lembang.
Gue pesen di Airbnb untuk kamar tipe Studio seharga USD 39,85. Kalau di Rupiah kan sekitar 600 ribu per malamnya, mahal?
Eitss, tunggu dulu, tipe studio Mandevilla ini default-nya bisa untuk 4 orang lho, murah kan dan mengingat hari gue booking adalah weekend.
Di Mandevilla Lembang cuma ada 3 kamar aja, tipenya mulai dari Studio, Deluxe, dan Family.
Gue nggak tau perbedaan pasti antara tipe Studio dan Deluxe, tapi yang gue tau adalah tipe Family, di mana kapasitas kamarnya bisa sampai 5 orang dengan dua kamar tidur dan 2 kasur besar.
baru dikit yang nginep di sini dan positif semua review-nya |
harga kamar termurahnya adalah tipe studio ini |
Hidden Gems di Daerah Dago Atas menuju Lembang
Kenapa Mandevilla Lembang bisa gue bilang sebuah hidden gems? Alasannya gue buat pointers aja ya biar gampang bacanya:
- Pertama, karena Mandevilla ini underrated, nggak banyak orang yang tahu, padahal lokasinya berada persis di depan Dago Dreampark dan berada di jalur alternatif menuju Lembang.
- Kedua, suasana di Mandevilla tergolong sepi, mungkin bagi sebagian orang ada yang nggak suka dan menganggap kalau di sini terasa menyeramkan, tapi buat gue Mandevilla sangatlah menenangkan.
- Ketiga, Mandevilla ini satu area dengan Maka Gallery Café yang punya suasana “njawani” dan sangat authentic khas rumah Joglo beserta pernak-perniknya.
- Keempat, surprisingly rasa masakan di Maka Gallery Café enak, belum ada yang mengecewakan ketika gue makan malam dan sarapan di sini.
- Kelima, Mandevilla punya kamar yang luas dan besar, serta berada di pinggir bukit yang menghadap ke arah kota dan pegunungan, menikmati pemandangan di pagi dan malam hari sungguh terasa menyenangkan.
Perasaan Campur Aduk Ketika Pertama Kali Sampai di Mandevilla
Awalnya nggak berekspektasi lebih ketika melihat gambar yang disajikan di situs Airbnb. Ketertarikan awal memilih Mandevilla karena kamarnya terlihat modern, bersih, dan lokasinya berada di area bersuhu dingin (Dago menuju Lembang).
Tetapi, ketika sampai di Mandevilla yang berada di Jl. Dago Giri No. 168, Mekarwangi, Lembang, perasaan campur aduk memang datang menghampiri.
Kesan pertama Mandevilla ini terlihat sepi, bahkan ketika gue dateng, nggak ada kendaraan yang parkir sama sekali, ditambah suasana mendung gerimis di sore hari.
Tapi ketika sampai ke dalem, gue dikejutkan dengan sebuah bangunan joglo dengan semua pernak-pernik khas Jawa.
gue suka banget dekorasi Jawa begini, nyaman banget! |
banyak spot buat duduk-duduk di Maka Gallery Café-nya |
hampir 360 derajat kita bakal disuguhkan pemandangan bukit nan indah |
Seketika perasaan ragu langsung lenyap digantikan dengan rasa kagum di Mandevilla ini. Eh, tapi bangunan joglo itu adalah Maka Gallery Café yang memang menjadi highlight di sini.
Mandevilla hanya salah satu bagian untuk menginap yang dibuat oleh owner Maka Gallery Café ini.
Setelah check-in, kami ditawari welcome drink dengan dua pilihan, yaitu teh panas atau kopi panas.
semua serba kayu dan "njawani" di sini |
saya #TeamLemonTea aja, saya bukan #TeamKopi |
Sambil menyeruput teh panas dan menunggu kamar disiapkan, duduk di area teras Maka Gallery Café dengan suasana sore hari sehabis hujan, udara yang sejuk, pemandangan yang indah, sungguh tidak akan terlupakan.
Setelah itu, kamar pun sudah siap dan kami diantar menuju kamar melalui area belakang Maka Gallery Café.
Lanjut di part 2 ya, kamar yang super nyaman dengan pemandangan menakjubkan....
Bandung raja Jogja berarti ini yaa hehe..
ReplyDeleteTapi kalau gue sih kayanya bakalan serem kaya rangorang deh,, karena suasananya yang sepi itu..
-Traveler Paruh Waktu
Betul Mas Bara,
DeleteJogja-nya kerasa banget di sini. Hehe... Iya sih, apalagi banyak patung2 dan lukisan juga di sini...
Tapi nyaman banget pasti, bagi yang suka suasana Jawa.