Ubud: Sebuah Desa Nyaman dan Ngangeni di Pulau Bali

Ubud (source: beautifulbalitours.com)
Ubud mempunyai kesan tersendiri bagi gue, karena memang Ubud sangat cocok bagi mereka yang menginginkan sebuah ketenangan dari hiruk pikuk perkotaan. Suasana hijau, asri, dan banyak pepohonan menjadi salah satu alasan lain kenapa gue menyukai Ubud daripada tempat lainnya di Bali.

Terlebih lagi jika Ubud turun gerimis kecil dan kamu kemudian berjalan kaki di trotoarnya setelahnya, aaahh….!!! Trotoar di sini nomor 1, benar-benar memanjakan pejalan kaki dan tidak ada yang menghalangi. Berbagai toko, penginapan, sampai restoran berjajar sepanjang jalan, khususnya di Jalan Monkey Forest dan Jalan Hanoman.

Dari Bandara atau daerah Kuta membutuhkan waktu sekitar 1 – 1.5 jam perjalanan untuk bisa sampai ke Ubud. Kita bisa melewati Kota Denpasar yang banyak macam lampu merah dan banyak jalan searahnya. Atau kita bisa melewati by-pass Ngurah Rai kemudian Gianyar dengan rute yang sedikit lebih jauh.

Ubud ini berada di dataran yang lebih tinggi daripada Kuta atau Denpasar, jadi jangan heran ketika jalan lo terus menanjak dan suhu udara yang terus semakin dingin. Ketika sudah menemui hamparan-hamparan sawah, maka itu tandanya sudah hampir tiba di daerah Ubud.
trotoar di ubud
nyaman banget trotoarnya!
nyaman di ubud
Ubud itu adem!
Banyak spot wisata yang ditawarkan Ubud, seperti;

  1. Ubud Monkey Forest
  2. Campuhan Ridge Walk
  3. Bersepeda di Area Desa dan Persawahan
  4. ARMA Museum
  5. Cooking Class
  6. Pementasan Tari Kecak di Pura Taman Saraswati
  7. Pementasan Tari Legong Mahabarata di Puri Ubud
  8. Rafting di Sungai Ayung
  9. Pemandangan Sawah di Tegallalang Rice Terrace
Untuk masalah penginapan, Ubud mempunyai segalanya mulai dari yang dibawah 100.000 Rupiah sampai yang puluhan juta per malamnya. Model bungalow untuk kantong backpacker sudah termasuk nyaman dan worth it jika pergi ke Ubud. Arjuna House termasuk salah satu penginapan berbiaya murah yang pernah gue tinggali di Ubud, letaknya sangat strategis berada di Jalan Monkey Forest.

Lalu, Ubud Tropical Garden dengan rate sekitar 600-700 Ribu per malamnya yang sangat dekat dengan Monkey Forest pun menjadi pilihan terbaik bagi lo ber-budget menengah di Ubud. Mau yang lebih mewah lagi? Viceroy, Chapung, Kamandalu, Pita Maha, Komaneka, dan masih banyak lagi bisa menjadi pilihan terbaik buat lo.
salah satu penginapan mahal di Ubud
Urusan perut pun kita bakal dimanjakan dengan berbagai tempat makan di Ubud, mulai dari Bebek Bengil, Nasi Ayam Kedewatan, Naughty Nuri’s, Bebek Tepi Sawah, dan masih banyak lagi. Selain itu jika ingin sekedar bersantai maka datanglah ke Seniman Coffee Studio, Café Pomegranate, Kebun Bistro, dan kafe-kafe lainnya.

Namun jika berkantong backpacker, jangan takut makan mahal di sini. Arahkan kendaraanmu ke Jalan Cok Gede Rai atau Jalan Raya Andong. Dari Pasar Ubud lurus saja sampai bertemu dengan pertigaan besar dimana terdapat patung Dewa Indra di sana, entah belok kanan atau kiri, di sepanjang jalan sana banyak terdapat warung makan murah dan saat malam hari juga banyak warung tenda kaki lima yang menjual penyetan.
salah satu kuliner di Ubud
Ubud menjadi lokasi yang sangat strategis jika kita ingin merencanakan untuk pergi ke bagian Utara, Timur, atau Barat dari Pulau Bali. Gue sendiri 2X berkesempatan mengunjungi Ubud, pertama di tahun 2012 dengan budget backpacker seadanya dan kemarin di bulan Oktober 2016. Tidak ada yang berubah signifikan, semua tetap sama, semua tetap asri, dan tetap nyaman khas dari Ubud.

Sekarang Ubud sudah mempunyai banyak macam event Internasional yang keren-keren, seperti Ubud Writer & Reader Festival, Ubud Food Festival, Ubud Jazz Festival, dan berbagai event lainnya. Jadi jika berkunjung ke Bali, jangan ragu untuk memasukkan Ubud pada itinerary-mu. Sangatlah worth-it dan gue nggak bertanggung jawab ketika suasananya bener-bener ngangenin buat kalian.
SELAMAT BERLIBUR! (sumber: www.dailymail.co.uk)

Comments